Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Serda Satria Margono Penemu CVR Lion Air PK-LQP JT610

Dian Ihsan Siregar
14/1/2019 16:58
Serda Satria Margono Penemu CVR Lion Air PK-LQP JT610
( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

PENEMUAN Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP dilakukan oleh 18 orang dari tim penyelam Dislambair Koarmada I dan tiga orang dari Kopaska.

Sang penemu adalah Serda Ttg Satria Margono di titik jatuhnya pesawat, terbenam di kedalaman delapan meter.

"Penyelam atas nama Serda Ttg Satria Margono berhasil menemukan CVR," kata Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, Senin (14/1).

Sebanyak 18 orang mencari CVR Lion Air PK-LQP menggunakan kapal KRI Spica-934. Kapal menemukan CVR pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pushidrosal mengerahkan KRI Spica-934 yang diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/1).

Baca Juga: CVR Lion Air PK-LQP Ditemukan

Dia mengaku, keberangkatan kapal di bawah komando langsung dari dirinya bersama Ketua KNKT Soerjanto dan para pejabat utama kedua lembaga.

Selama berlayar, kapal membawa alat lengkap seperti Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP.

"Selain peralatan tersebut KRI Spica-934 juga membawa ABK sebanyak 55 orang, personel  KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta Scientist 6 orang," pungkas dia.

CVR Lion Air PK-LQP ditemukan pukul 08.48 WIB. Rencananya, CVR akan dibawa ke Dermaga Jakarta International Container Terminal. Alat perekam suara kokpit pesawat itu segera diserahkan kepada otoritas berwenang.

Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang, Senin, 29 Oktober 2018. Sebanyak 125 jenazah korban berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018.(medcom.id/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya