Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rektor UIN Jakarta Diminta Kembangkan Moderasi Beragama

Ade Alawi
07/1/2019 17:19
Rektor UIN Jakarta Diminta Kembangkan Moderasi Beragama
Rektor UIN Jakarta Diminta Kembangkan Moderasi Beragama(Dok. Humas UIN Jakarta)

REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang baru, Prof Amany Burhanuddin Umar Lubis, diminta mengembangkan moderasi beragama di tanah air.

Demikian pesan yang disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat melantik Amany Burhanuddin Umar Lubis sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Operation Room Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Senin (7/1).

Selain melantik Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Menag juga melantik Sumanta sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nur Jati Cirebon, dan Inayatillah sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tengku Dirundeng Meulaboh.

Ketiga pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang dilantik sebagaimana tercantum pada Keputusan Menteri Agama RI  Nomor: B.II/3/00429, B.II/3/00430, dan B.II/3/00431.

Hadir sebagai saksi, Sekretaris Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.

Moderasi beragama, kata Menag, perlu dilakukan, karena saat ini masyarakat dihadapkan pada tarikan paham-paham keagamaan yang sangat konservatif sehingga seolah tercerabut dari realitas kekinian.

“Di sisi ekstrem yang lain juga berkembang paham liberal, yang juga sesungguhnya tercerabut dari realitas kehidupan keagamaan dan ke-Indonesiaan kita,” ujarnya.

Baca Juga: Menag: Bijak Sikapi Perbedaan, Wujudkan Kedamaian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal salah satu pengusung moderasi beragama di tanah air dengan tiga tokohnya Prof Dr Quraish Shihab, Prof Dr Azyumardi Azra, dan Prof Dr Komaruddin Hidayat. Ketiga tokoh ini pernah menjabat rektor di kampus yang dikenal dengan pembaharuan pemikiran Islam ini.

Terkait dengan moderasi beragama, Menag menginginkan PTKIN menjadi kampus-kampus terdepan dan berkelas dunia. Untuk itu, menurut Menag, ada hal yang harus dilakukan oleh PTKIN agar menjadi world class university.

Civitas PTKIN, lanjut Menag, harus akrab dengan persoalan aktual yang ada di masyarakat. Karena, perguruan tinggi bukan lah menara gading.

“Saya minta PTKIN harus lebih proaktif untuk speak out, speak up merespon persoalan masyarakat. Khususnya dalam masalah agama dan persoalan kemasyarakatan pada umumnya. Dalam merespon permasalahan itu tetap lah bertumpu pada moderasi beragama,” ungkap Menag.

Moderasi beragama adalah satu dari lima pesan Menag dalam pelantikan ketiga rektor tersebut.  Kedua, Menag mengharapkan para pimpinan PTKIN menjaga tradisi akhlak Islami dan intelektual yang terus berkembang di kampus-kampus PTKIN.

“Karena kita Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, maka sebebas apapun intelektualitas kita berkembang, sebebas apapun kita menggali ilmu pengetahuan, saya ingin seluruhnya harus bertumpu pada akhlak," ujarnya.

Tidak hanya bertumpu, lanjut Menag, tapi juga setiap pengembangan intelektual yang dilakukan PTKIN harus berorientasi pada terwujudnya masyarakat yang berakhlak baik.

“Dan tentu itu tetap dengan menjaga kehidupan intelektualitas kampus sebagaiamana lazimnya perguruan tinggi,” tuturnya.

Ketiga, Menag meminta agar para pimpinan PTKIN selain berorientasi pada kuantitas juga harus lebih menitikberatkan pada kualitas.

“Kualitas lebih diutamakan dalam banyak hal. Agar PTKIN memiliki kekhasannya, dimana saudara menjadi pimpinannya,” imbuhnya.

Keempat, Menag minta pimpinan UIN Syarif Hidayatullah, IAIN Syekh Nur Jati Cirebon, dan STAIN Meulaboh untuk memfokuskan diri pada tata kelola kelembagaan.

“Benahi tata kelola kelembagaan, khususnya manajemen organisasi dan manajemen keuangan,” tegas Menag.

Kelima, Menag meminta pimpinan PTKIN untuk menjaga kebersamaan di lingkungan kampus yang dipimpinnya. Suasana kebersamaan yang dibangun diharapkan Menag dapat menjadikan visi misi PTKIN dapat lebih mudah terwujud.

“Kepemimpinan saudara diharapkan dapat mengayomi semua entitas yang ada dalam perguruan tinggi yang saudara pimpin,” pungkas putra mantan Menag Saifuddin Zuhri ini.

Sebelumnya, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2019 dijabat Prof Dede Rosyada.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya