Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MESKIPUN tidak mendapatkan pembiayaan pengobatan oleh BPJS Kesehatan, Pemerintah Provinsi Lampung akan membantu hal tersebut baik pasien di rumah sakit daerah maupun swasta.
Hal ini ditujukan dengan kewajiban rumah sakit daerah dan swasta menerima pasien korban bencana tsunami di Lampung Selatan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Gubernur, setiap rumah sakit wajib menerima para pasien yang menjadi korban tsunami di Kalianda Lampung Selatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana di Bandarlampung, Senin (24/12) malam.
Selain itu, para korban selama pengobatan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek akan ditanggung oleh Pemerintah Lampung baik yang luka ringan, maupun luka berat. Ia mengatakan, selain untuk biaya rumah sakit, para masyarakat yang ingin melakukan pengecekan kesehatannya juga bisa langsung datang ke rumah sakit atau posko keaehatan yang tersedia di Kabupaten Lampung Selatan.
"Jadi semua rumah sakit wajib menerima korban tsunami. Serta semua pelayanan yang diberikan harus sama dan tidak ada perbedaan antara satu dan lainnya," tuturnya.
Baca Juga: Tsunami Selat Sunda: 817 Rumah di Banten-Lampung Rusak
Reihana juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk bantuan seperti MP Asi, susu bayi dan lainnnya karena masih sangat dibutuhkan oleh anak-anak di pengungsian.
Kebutuhan MP Asi ini sudah mulai menipis karena stok yang ada di dinas Kesehatan Lampung sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota. Sedangkan untuk menopang kebutuhan yang tinggi harus segera mengusulkan ke pemerintah pusat.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved