Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

UMN Wisuda 866 Mahasiswa

MICOM
02/12/2018 01:10
UMN Wisuda 866 Mahasiswa
(MICOM/R.M.Zen)

REVOLUSI industri 4.0 berkembang sangat cepat. Hal ini tidak hanya menimbulkan tantangan yang berat, namun juga menjadi peluang kerja baru di dunia industri.

Penerapan metode pembelajaran yang tepat akan membuat mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Jangan sampai kita dikendalikan teknologi, tapi bagaimana kita memainkan teknologi, karena teknologi itu bekerja untuk kita.

Menurut Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ninok Leksono, generasi muda harus berusaha lebih keras dan belajar lebih banyak agar memiliki jiwa yang adaptif, inovatif serta berorientasi pada pemecahan masalah.

“Dari situ peluang baru bisa terbuka. Jiwa-jiwa baru yang harus dikembangkan oleh pemuda saat ini adalah jiwa adaptif (mudah menyesuaikan diri), inovatif (berusaha menemukan hal baru), berorientasi pada pemecahan masalah, dan mampu bekerja dalam tim dengan semangat kolaboratif (bekerja sama),” kata Ninok saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda XIV UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (1/12).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Human Capital Management PT Waskita Karya (Persero) Tbk Hadjar Seti Adji menerangkan bahwa tantangan manusia di industri 4.0 adalah mesin. Untuk itu, pengajaran yang harus diberikan adalah fokus kepada nilai-nilai soft skill dan cara pengajaran yang fokus pada bidang seni dan olahraga.

"Para Sarjana harus memiliki value, independent thinking, beliefs, karena dengan ilmu saja tidak cukup. Kemampuan-kemampuan seperti ini yang dapat membedakan kita sebagai manusia dengan mesin dan AI (Artificial Intellegence) di masa mendatang," terang Hadjar.

Hadjar berharap para Sarjana lebih hebat dari mesin di masa mendatang. Untuk itu diperlukan manusia-manusia kreatif yang mampu membuat terobosan-terobosan ke depan.

''Seperti keberadaan ojek online misalnya. Mereka yang tidak menggunakan teknologi smartphone akan tertinggal, tidak ada pilihan. Teknologi itu memaksa mereka pindah (menggunakan smartphone). Perkembangan teknologi industri ini membuat mereka yang konvensional segera menyesuaikan diri,'' ujar Hadjar menambahkan.

Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus mempersiapkan diri dengan perubahan yang akan dihadapi di era industri 4.0. Selain menerapkan metode pembelajaran yang kolaboratif, UMN juga mempersiapkan lulusannya untuk memiliki jiwa yang antusias terhadap tantangan. Kali ini, UMN meluluskan 866 mahasiswa yang sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda.

Dalam Wisuda XIV UMN kali ini, terpilih 8 wisudawan terbaik yang mewakili 8 program studi. Mereka adalah Kevin Zaprilan Lovis dari prodi Ilmu Komunikasi, Jeunifer Nia Listiawan dari prodi Manajemen, Monica Devi Kristiadi dari prodi Sistem Informasi, Jeanne Coritama dari prodi Film, Nathania Elvina dari prodi Informatika, Natasya Meredith Limantara dari prodi Desain Komunikasi Visual, Aida Fitryani dari prodi Teknik Komputer, dan Vivian Winata dari prodi Akuntansi. Kevin Zaprilan Lovis terpilih menjadi wisudawan terbaik universitas dengan IPK 3.98. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya