Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
GURU madrasah diminta berperan aktif menjaga persatuan jelang tahun politik yang membuat kondisi masyarakat memanas.
Sebab, tahun politik sering diiringi dengan berbagai macam propaganda yang diantaranya bertopeng agama. Hal itu menyebabkan pemanasan suasana politik dan keagamaan di negeri ini. Untuk itu, para guru madrasah diminta tidak ikut menyebarkan pesimisme dan ketakutan kepada pelajar dan umat Islam pada umumnya.
Hal itu dikatakan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi dalam diskusi dengan para guru madrasah se-Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, di Hotel Amarossa, Bekasi, Sabtu (10/11).
Dalam acara yang bertajuk 'Wawasan kebangsaan dan moderasi Islam' ini, cendekiawan muslim itu menengarai belakangan ini sebagian umat Islam tidak menampakkan kelembutan sebagaimana ajaran 'khairu ummah' yang diserukan oleh Rasulullah.
"Karena alasan tertentu, prinsip 'umat terbaik' itu justru dikikis umat Islam sendiri dengan melakukan perilaku-perilaku yang jauh dari prinsip ajaran Islam. Bahkan saat ini, mereka tidak segan menyebarkan pesimisme, ketidakpuasan, bahkan kemarahan terhadap situasi seraya mengibarkan simbol-simbol agama Islam," kata Masdar.
Baca juga: 12 Ribu Guru Madrasah Peringati Hari Guru Dengan Jalan Sehat
Hal ini menciptakan rasa cemas dan apatisme yang ujung-ujungnya dapat dimobilisasi untuk kepentingan pihak tertentu. Fenomena ini, menurut Masdar, dapat menodai citra Islam dan membahayakan persatuan bangsa.
Gejala ini sangat disayangkan karena saat ini negara mayoritas berpenduduk muslim yang stabil hanya Indonesia. Padahal semua agama di dunia ada di negara ini, ditambah lagi terdapat sangat banyak suku dan latar belakang yang berbagai macam.
Persatuan indonesia dapat terjaga karena selama ini umat Islam berupaya menjadi umat terbaik dengan berperilaku baik bersama umat-umat lainnya.
"Hal itu merupakan ekspresi keberagaman Islam Nusantara yang selama ini terbukti dapat menjaga keberagamaan dan keindonesiaan pada saat yang sama," katanya.
Masdar mengajak para guru untuk selalu mengutamakan akhlakul karimah dalam kehidupan bernegara. Guru agama sebagai salah satu referensi keberagamaan tidak boleh larut dalam agitasi politik yang bernuansa agama.
"Karena negara itu tidak mungkin satu warna, maka Islam harus menyerukan keadilan dan keramahan" katanya.
Kyai Masdar juga mengajak guru madrasah untuk menghindari bentuk fanatisme berlebihan, karena itu akan memunculkan radikalisme. Dari radikalisme, akan muncul ekstrimisme yang berujung pada terorisme. (OL-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved