Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
ANGGOTA Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie menduga pesawat Lion PK-LQP dipaksa terbang. Ia menangkap indikasi itu dari temuan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyebut pesawat rusak di empat penerbangan terakhir.
"Tentu (diduga) ada tekanan dari pihak manajemen sehingga pesawat tersebut terbang," kata Syarif, Rabu (7/11).
Menurut Syarif, pilot tidak akan berani terbang jika pesawat mengalami kerusakan. Pilot diharuskan tahu betul dan memastikan pesawat memang layak terbang.
"Kalau sudah seperti itu, pihak manajemen harus bertanggung jawab. Tidak mungkin pilot menerbangkan pesawat kalau memang sebelumnya sudah diketahui rusak," jelas Politikus NasDem itu.
Baca juga: PT Timah Gelar Serah Terima Jenazah Korban Lion Air
Syarif memastikan Komisi V bakal kembali memanggil maskapai dan pihak terkait setelah ada temuan KNKT itu. Pemanggilan dilakukan setelah masa reses.
Salah satu hasil investigasi KNKT mengungkap sebelum hilang kontak dan jatuh, Lion Air dengan nomor register PK-LQP itu sudah mengalami kerusakan pada empat penerbangan sebelumnya. Termasuk rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT 610.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan temuan itu terungkap dari flight data recorder (FDR) pesawat yang telah ditemukan. KNKT menemukan kerusakan pada penunjuk kecepatan di pesawat.
"Jadi, pada empat penerbangan terakhir ditemukan kerusakan pada istilahnya airspeed indicator," kata Soerjanto dalam konferensi pers, Senin (5/11). (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved