Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Warga Sulteng Beraktivitas Kembali Pascabencana

Micom
08/10/2018 07:45
Warga Sulteng Beraktivitas Kembali Pascabencana
(Dok Humas BNPB)

GUBERNUR Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyampaikan pesan untuk mendukung warga agar segera bangkit dan beraktivitas kembali. Hal tersebut disampaikannya di hadapan para pelaku penanggulangan bencana gempa dan tsunami pada Sabtu (6/10) di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kota Palu. Pihaknya menambahkan bahwa sejak dua hari lalu Kantor Gubernur telah beroperasi kembali.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Arief M Eddie pada rapat koordinasi Sabtu (6/10) lalu.

Kementerian Dalam Negeri mengajak aparatur sipil negara (ASN) mulai beraktivitas pada Senin (8/10). Melalui masuknya ASN ke kantor, masyarakat diharapkan dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.

Beberapa hari pascagempa bermagnitudo 7,4, warga sebenarnya sudah memulai beraktivitas seperti membuka kios, warung makan, menjual air kelapa, maupun penginapan yang dihuni para pelaku penanganan darurat. Situasi ini telah didukung pemulihan utilitas dasar seperti suplai air, listrik, dan bahan bakar minyak yang hampir mencapai target pemulihan.

Pertamina telah memulihkan 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari 36 unit yang ada di wilayah terdampak. Untuk mengantisipasi antrean, Pertamina juga menjual BBM dengan kemasan 15 liter dan SPBU mini di 50 titik.

Pertamina mengharapkan pemerintah daerah untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasokan BBM aman untuk 14 hari ke depan, sedangkan solar 23 hari. Pertamina selalu memonitor ketersediaan pasokan sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.

Sementara itu, suplai listrik sudah dapat dinikmati sebagian besar warga yang berada di wilayah terdampak. Gardu induk telah beroperasi dan sejak kemarin (6/10), wilayah Parigi Moutong sudah teraliri listrik.

PLN dengan dukungan 1.500 personel dari seluruh Indonesia berusaha memperbaiki seluruh jaringan listrik yang rusak. Secara pararel, selain mengaliri listrik ke rumah warga, PLN juga melakukan prioritas untuk bangunan di dalam kota, khususnya rumah sakit. Tujuannya untuk menghidupkan pereokonomian setempat.

Gempa bermagnitudo 7.4 terjadi pada 28 September 2018 lalu mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Pos Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu menyampaikan bahwa data sementara korban meninggal dunia per 7 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB sejumlah 1.763 jiwa.

Jumlah korban meninggal tertinggi di Kota Palu dengan 1.519 jiwa, Donggala 159, Sigi 69, Parigi Moutong 15 dan Pasangkayu di Sulawesi Barat 1 orang.

Prioritas penanganan darurat masih difokuskan pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan medis, distribusi logistik makanan dan non makanan serta percepatan pemulihan infrastruktur seperti jalan, listrik, pelabuhan, bandara, telekomunikasi dan pasokan BBM. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya