Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Dede Rosyada, menilai wacana penambahan pembelajaran agama di kampus belum tentu efektif. Menurut dia, lebih baik memastikan pembelajaran agama tidak menjadi transformasi pemikiran radikal.
"Menurut saya bukan menambah volume pendidikan agama, tetapi memastikan bahwa pembelajaran agama bukan sarana transformasi pemikiran pemikiran radikal para mahasiswa kita," kata Dede menjawab Media Indonesia, Kamis (4/10), terkait radikalisme dan wacana penambahan jam pembelajaran agama yang mengemuka di acara Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hemat dia, yang harus dikontrol oleh fakultas dan program studi ialah kurikulumnya yang akan mengantarkan para mahasiswa menjadi berpikir inklusif, moderat, dan toleran.
"Akan tetapi, sebaik-baik kurikulum tidak akan mampu menghsntarkan mahasiswa menjadi moderat, jika literatur yang mereka baca adalah literatur keagamaan yang ekslusif," tandasnya.
Karena itu, lanjut dia, pihak fakuktas dan program studi mesti mengontrol literatur yang dipakai dosen dan mahasiswa.
"Fakultas serta prodi mesti pula mengontrol kegiatan kemahasiswaan jangan sampai mereka kontak atau terpapar dengan kalangan tertentu yang beraliran radikal," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved