Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kepala BIN Sebut Suasana di Palu Sudah Aman Terkendali

Ghani Nurcahyadi
03/10/2018 11:27
Kepala BIN Sebut Suasana di Palu Sudah Aman Terkendali
(Dok BIN)

PEMERINTAH terus melakukan gebrakan cepat dalam mengatasi korban bencana di Palu. Bahkan, insiden penjarahan yang dilakukan sekelompok masyarakat di Sulawesi Tengah (Sulteng) pun sudah mampu dikendalikan dengan baik.

“Situasi sudah terkendali. Aparat dan pemerintah bekerja sama menanganinya. Alhamdulillah, kita semua harus bekerja sama agar semakin tercipta suasana yang kondusif,” ujar Kepala BIN RI Jenderal Budi Gunawan kepada wartawan di lokasi bencana, Rabu (3/10).

Menurut pria yang akrab disapa BG itu, dua hari pertama terus dimonitor, sehingga situasi telah dikendalikan pemerintah dan aparat dan semua sudah normal.

Budi Gunawan berpendapat, kasus penjarahan itu terjadi lantaran warga panik kehabisan makanan. Namun, ia menyebut kerugian akan diganti pemerintah.

"Masih ada satu dua dan itu sudah kita catat. Kemarin, hasil rapat, Mendagri dan Menko, aparat diperintahkan mencatat setiap kerugian dan akan ditanggung. Akan diganti pemerintah. Penjarahan karena semua tentu panik makanan habis termasuk persoalan air. Tapi situasi sudah bisa ditangani," ungkapnya.

Terkait musibah besar yang terjadi di Indonesia, Budi Gunawan mengatakan telah ada kejadian sebelumnya. Ia pun meyakini warga akan mampu menghadapi musibah ini. Dan diharapkan akan pulih secepatnya.

"Kita ada pengalaman dua kali di Aceh dan Padang. Lombok kemarin 2018. Kali ini di Palu dan Donggala dan sekitarnya. Tapi yang pasti Indonesia, kita bangsa yang besar dan kuat punya kemampuan survival yang kuat. Yang terpenting kita punya semangat untuk segera pulih dan bangkit kembali," tambahnya.

Terkait bantuan yang terlambat sampai di lokasi. Budi Gunawan mengatakan diakibatkan oleh transportasi. Namun beberapa hari ke depan diharapkan dapat pulih.

"Yang belum dapat bantuan karena terkendala tranportasi. Lewat laut paling cepat dua hari. Udara landasan pacu juga terganggu. Tapi kami yakin beberapa hari ke depan akan stabil. presiden akan cek setiap saat. Insyaalah hadir cek setiap saat," tambahnya.

Budi Gunawan juga menyebut perlu penguburan secepatnya terhadap korban yang meninggal.

"Akses menuju ke sana (Petabo) cukup sulit. Sudah ada penguatan yang datang perjalanan darat, alat berat. itu butuh alat berat. Kita juga pikir penguburan massal jenazah yang sudah terkumpul. Untuk menghindari tertular penyakit yang tidak diharapkan," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya