Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka yang mendalam atas musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dan sekitarnya. Gempa berkekuatan 7,4 pada Skala Richter itu telah menewaskan banyak orang dan menyebabkan korban luka-luka.
"Kami berdoa semoga korban yang meninggal dunia husnul khotimah, diampuni semua dosa-dosa mereka dan ditempatkan di surga oleh Allah SWT. Keluarga korban yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan iman," kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat Zainut Tauhid melalui keterangan pers kepada Media Indonesia, Senin (1/10).
Demikian pula untuk korban yang mengalami luka, imbuh Zainut, semoga segera diberikan kesembuhan dan kembali pulih seperti sediakala.
Zainut mengutarakan MUI meminta masyarakat yang terdampak bencana untuk tetap sabar dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum, misalnya mengambil barang yang bukan milik mereka atau melakukan penjarahan karena hal tersebut tidak dibenarkan menurut hukum dan ajaran agama.
MUI juga mengimbau Pemerintah untuk segera mengambil langkah darurat mengatasi musibah tsunami dan gempa tersebut dengan mengutamakan keselamatan jiwa manusia, mengevakuasi dan mengurus jenazah korban, mencukupi kebutuhan dasar seperti air bersih, kecukupan bahan makanan, tempat pengungsian, mencukupi tenaga medis dan obat-obatan, serta memulihkan jaringan transportasi, listrik dan telekomunikasi.
"MUI juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menggalang solidaritas nasional, bahu-membahu, bergotong royong dan bekerja sama untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah, sehingga dapat meringankan beban yang dihadapi mereka. Dengan semangat kerja sama dan gotong royong, Insyaallah kita akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik," papar Zainut.
Ke depannya, lanjut dia, pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia bahwa kita ini mendiami wilayah yang rawan gempa, sehingga masyarakat mengetahui daerah mana saja yang rawan gempa dan bagaimana cara untuk mengatasi jika terjadi gempa.
"Sehingga masyarakat lebih memiliki kesiapan untuk menghadapi musibah yang akan terjadi, " pungkas Zainut. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved