Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Lebih Banyak Pria Ketimbang Perempuan Anggota Parlemen Mengaku Korban Pelecehan

Antara
13/9/2018 09:06
Lebih Banyak Pria Ketimbang Perempuan Anggota Parlemen Mengaku Korban Pelecehan
Anggota parlemen Finlandia( AFP / Lehtikuva / Martti Kainulainen)

SEBANYAK 29 dari 200 anggota Parlemen Finlandia mengaku menjadi sasaran pelecehan seksual di Gedung Parlemen.

Dari 29 anggota parlemen yang melaporkan telah mengalami pelecehan itu, terdiri dari 17 pria dan 12 perempuan, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (13/9) pagi.

Survei tersebut tidak menanyakan siapa yang telah melecehkan mereka dan di mana pelecehan terjadi di gedung itu. Namun, sebanyak 101 anggota parlemen melaporkan bahwa mereka telah mendengar percakapan mengenai seks.

Penyelidikan tersebut dipimpin mantan Ketua Parlemen Maria Lohela. Ketua Parlemen saat ini Paula Risikko mengatakan parlemen sedang menata ruangan buat anggota parlemen dan peraturan bagi lingkungan kerja yang baik. Ia mengatakan ia telah melancarkan langkah baru untuk 'menghapuskan pelecehan seksual'.

Hanya beberapa jam setelah survei itu diterbitkan, sebagian anggota parlemen mengeluh bahwa banyak pewawancara telah berhati-hati dalam melaporkan situasi yang sesungguhnya.

Survei tersebut menyatakan bahwa 72 persen anggota parlemen telah menerima ancaman di media sosial. Tak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan anggota parlemen dalam jumlah ancaman itu, tapi perempuan lebih banyak menerima ancaman yang berkaitan dengan seksual.

Survei itu juga mengkaji kesamaan umum jenis kelamin, dan hasilnya biasanya digambarkan sebagai bagus. "Survei tersebut tidak mengungkapkan adanya diskriminasi sistematis," kata Anna Bjork dari Lembaga Oxford Research kepada media.

Meskipun survei itu adalah yang pertama mencakup anggota parlemen, Parlemen Finlandia telah meneliti situasi staf dan asisten parlemen.

Survei tahunan mengenai pegawai telah menunjukkan situasi di Gedung Parlemen telah membaik. Meskipun 18 keluhan diterima dari staf pada 2011, namun pada 2016 jumlahnya berkurang jadi lima.

Pelecehan seksual di Gedung Parlemen mendapat perhatian media nasional pada penghujung 2017, ketika seorang lelaki anggota parlemen benar-benar menyerang dan berusaha mencium seorang perempuan anggota parlemen. Anggota parlemen tersebut belakangan didenda, tapi jaksa penuntut mengupayakan hukuman penjara melalui pengadilan banding.(X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya