Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Asian Games Menyatukan Perbedaan

Satria Sakti Utama
30/8/2018 07:30
Asian Games Menyatukan Perbedaan
SELEBRASI YANG MENYEJUKKAN: Pesilat Hanifan Yudani Kusumah dengan berbalut bendera Merah Putih memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto setelah mengalahkan pesilat Vietnam Thai Linh Ng(ANTARA/KUMPARAN/INASGOC/ADITIA NOVIANSYAH)

DI tengah isu perpecahan di masyarakat saat ini, pesilat muda nasional Hanifan Yudani Kusumah memberi pelajaran penting tentang kebinekaan serta persatuan. Seusai meraih medali emas, Hanifan tanpa berpikir panjang langsung memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia, Prabowo Subianto.

Pesilat berusia 20 tahun itu sebelumnya menjadi yang terbaik saat bertarung di nomor tarung putra di kelas C (55-60 kg). Ia mengalahkan atlet asal Vietnam, Thai Linh Nguyen, dengan skor tipis 3-2 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, kemarin.

Tindakan spontannya tersebut membuatnya dipuji sebagai sosok yang berani. "Refleks saja. Saya ingat pelajaran dari guru saya, silat itu artinya silaturahim, dan saya ingin menunjukkan hal itu agar negara ini cinta damai," tegas Hanifan.

"Ya kita harus clear saja. Kita harus junjung sportivitas, jangan sampai terpecah belah. Pak Jokowi dan Pak Prabowo sama-sama orang hebat dan ingin saya buktikan bahwa keduanya tidak ada apa-apa," imbuhnya.

Jokowi sendiri memuji Prabowo atas kerja keras PB IPSI. Berkat sumbangan 14 emas dari pencak silat, Indonesia kian mengukuhkan posisi keempat perolehan medali Asian Games 2018.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada teman baik serta sahabat saya, Pak Prabowo, yang mengomandani ini. Beliau Ketua Umum IPSI dan kita tahu cabang pencak silat ini menyumbang 14 medali emas," kata Jokowi.

Di kesempatan yang sama, Prabowo menyatakan terima kasih atas perhatian Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyebut kehadiran Presiden mampu membakar semangat atlet.

"Saya atas nama masyarakat pencak silat berterima kasih kepada Bapak Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Ibu Presiden Kelima RI (Megawati Soekarnoputri). Bayangkan, semua hadir di sini di saat kritis dan membangkitkan semangat kita," ungkap Prabowo.

Momentum kebangkitan

Presiden menyebut naiknya perolehan medali Indonesia dimungkinkan karena perjuangan dan kerja keras atlet dan pelatih.

Jokowi juga menyinggung soal penyederhanaan birokrasi keuangan yang membuat anggaran sampai dengan tepat ke cabang olahraga dan atlet. Imbasnya, program pelatihan berjalan baik dan semangat berlatih atlet meningkat.

"Di saat bertanding, betul-betul semangat itu kelihatan. Semuanya ingin mempersembahkan yang terbaik," tegas Jokowi seperti yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Chef de mission kontingen Indonesia, Komjen (Purn) Syafruddin, mengatakan Asian Games 2018 harus menjadi momentum kebangkitan olahraga Indonesia.

"Tolong rawat dan beri perhatian khusus kepada para atlet yang sudah maupun yang akan berprestasi agar dapat melanjutkan tradisi prestasi di SEA Games Manila 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020," ujar Syafruddin.

Menurut dia, jelang berakhirnya Asian Games 2018, Indonesia masih berpeluang meraih dua hingga tiga medali emas lagi. "Masih ada harapan di bridge, dayung, serta olahraga air. Siapa tahu ada kejutan dari polo air," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bonus bagi atlet peraih medali sudah disiapkan dan akan dibagikan saat Asian Games berakhir. (Beo/Pol/Rul/Opn/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya