Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kerugian Akibat Bencana Gempa Bumi Lombok Capai Rp7,7 Triliun

Putri Anisa Yuliani
21/8/2018 14:40
Kerugian Akibat Bencana Gempa Bumi Lombok Capai Rp7,7 Triliun
(AFP/ADEK BERRY)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat mencapai Rp7,7 triliun.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan total ada 73.843 rumah rusak dan menyebabkan 431.416 orang mengungsi sejak gempa bumi besar terjadi pada 29 Juli, 5 Agustus dan dua kali pada 19 Agustus lalu.

"Kami memperkirakan nilai kerugian sampai Rp 7,7 triliun. Kerugian ini sebagian besar karena banyaknya bangunan yang runtuh dan 65% adalah bangunan pemukiman warga," kata Sutopo dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (21/8).

Bencana ini juga telah mengakibatkan 515 orang korban jiwa dan 7.145 orang luka-luka.

Sementara itu, akibat gempa bumi yang terjadi dua kali pada 19 Agustus lalu terdapat 14 orang korban jiwa dan 151 bangunan rumah rusak.

"Ada 14 orang korban jiwa dengan tiga orang di antaranya meninggal saat terjadinya gempa malam hari dengan kekuatan 6,9 karena terkena serangan jantung. Mereka sudah trauma dengan gempa lalu tiba-tiba ada gempa lagi," kata Sutopo.

Saat ini kebutuhan logistik terutama merupakan kebutuhan terpal dan alas tidur untuk tenda-tenda pengungsi. Namun, Sutopo memastikan bantuan sudah mencukupi bagi keseluruhan pengungsi.

"Karena sebetulnya mereka sudah siap antisipasi bencana karena sebelumnya masih waspada gempa awal yang tanggal 27 Juli dan 5 Agustus. Sebagian dari mereka juga bukan yang sangat membutuhkan tetapi hanya mengungsi pada malam hari karena takut tidur di rumah karena khawatir ada gempa besar," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya