Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Rehabilitasi Sekolah di Lombok, Kemendikbud tunggu keputusan BNPB

Sri Utami
19/8/2018 16:05
Rehabilitasi Sekolah di Lombok, Kemendikbud tunggu keputusan BNPB
(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih menunggu keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menetapkan mulainya kontruksi bangunan gedung sekolah yang terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Menurut Dirjen Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, saat ini masih dilakukan penghitungan jumlah gedung sekolah yang terkena dampak gempa termasuk anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut.

"Sekarang masih tahap tanggap darurat belum masuk tahap rehabapalgi gempa susulan selalu ada. Jadi kami masih menungu BNPB menetapkan kaoan mulai kontruksi," jelasnya di Jakarta, Minggu (19/8).

Dari hasil penghitungan sementara 16 Agustus Kemendikbud akan mengucurkan anggaran sekitar Rp229 miliar untuk membangun kembali gedung dan sarana sekolah. Selain itu, pihaknya juga akan meminta dukungan dari berbagai lembaga nonpemerintah seperti Unicef, Guru Garis Depan, Dompet Dhuafa dan lainnya.

"Total rencana bantunnya sudah ada. Dna ada beberapa prioritas respon saat ini yakni distribusi dan pendirian tenda kelas darurat, distribusi paket peerlengkapan sekolah juga layaan dukungan psikososial dan kampanye ayo belajar dan lainnya," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan jumlah siswa terdampak gempa NTB berjumlah 106.698 siswa, sedangkan gedung sekolah yang terdampak termasuk madrasah berjumlah 894 satuan pendidikan. Kerusakan tersebut di antaranya 1529 rusak berat, 651 rusak sedang dan 784 rusak ringan. Angka ini belum ditambahkan dari dampak gempa yang kembali terjadi Minggu (19/8).

"Sekarang yang dibutuhkan 405 tenda sekolah darurat dan 405 perlengkapan belajar. Dan kami pun sudah menurunkan tim tanggap darurat dari seluruh direktorat terkait," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya