Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEKRETARIS Utama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Untung Merdijanto, meminta masyarakat terdampak gempa bumi bermagnitudo 7 di Lombok untuk tetap tenang. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai informasi bohong (hoaks) terkait peristiwa gempa selain dari pihak BMKG.
"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang. Patuhi segala prosedur dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencama Daerah) maupun pemerintah setempat, selalu ikuti perkembangan BMKG, dan jangan terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Untung di Pusat Gempa Nasional Jakarta pada Kamis (16/8).
Pascagempa bumi di Lombok, banyak infomasi palsu tersebar di berbagai kanal media sosial bahwa akan terjadi gempa susulan, bahkan dengan kekuatan yang amat dahsyat.
"Banyak informasi yang menyatakan bahwa kami (BMKG) telah memprediksi akan terjadi gempa susulan berkekuatan hingga 8,7 SR hingga 6 bulan ke depan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi gemba bumi secara tepat. Jadi tidak mungkin kita bisa mengetahui di mana lokasi gempa, berapa menit durasinya, berapa kali frekuensi gempa susulannya, dan beberapa kekuatan yang ditimbulkan," papar Untung.
Menurut dia, selama 24 jam, BMKG selalu memperbarui informasi prakiraan gempa bumi, dan juga tsunami di akun resmi yang dimilikinya.
"Bagi masyarakat yang sudah membaca informasi tersebut, saya klarifikasi bahwa itu merupakan informasi palsu. Jangan sampai kita membuat saudara saudara kita di NTB menjadi khawatir. BMKG akan selama 24 jam akan memonitor informasi gempa bumi dan tsunami. Informasi resmi kami sampaikan melalui website, medsos, dan aplikasi info BMKG. Hasilnya akan diinformasikan kepada pemangku kepentingan, masyarakat, dan media. Selain sumber dari kami, informasi tersebut adalah palsu," ujar Untung. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved