Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ini Lima Arahan Jokowi untuk Penanganan Gempa Lombok

Dian Ihsan Siregar
14/8/2018 07:15
Ini Lima Arahan Jokowi untuk Penanganan Gempa Lombok
(ANTARA/Ahmad Subaidi)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lima arahannya dalam penanganan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kelima arahan itu untuk mempercepat pemulihan ekonomi di wilayah terdampak gempa.

Pertama, beber Jokowi, memastikan jumlah rumah yang mengalami kerusakan berat, sedang, dan ringan. Data-data kerusakan rumah warga untuk memudahkan pemerintah dalam mendistribusikan bantuan yang akan diberikan kepada tiap kepala keluarga.

"Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, pemerintah telah menetapkan akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta," ungkap Jokowi saat memimpin rapat terbatas di halaman RSUD Tanjung, Kabupaten Lombok Utara melalui keterangan resmi, Senin (13/8).

Selanjutnya, Kepala Negara memerintahkan bantuan perbaikan rumah dengan tingkat kerusakan berat diserahkan pada Selasa (14/8). Di tanggal tersebut Jokowi menargetkan 1.000 kepala keluarga telah mendapatkan bantuan.

"Dimulai besok pagi akan segera kita serahkan bantuan untuk rumah yang rusak berat. Saya harapkan besok paling tidak minimal bisa 1.000 diserahkan. Kemudian setelah itu penyerahan bantuan untuk perbaikan rumah lainnya segera dilaksanakan terus," jelas Jokowi.

Selain itu, Jokowi menginginkan aktivitas perekonomian di daerah terdampak gempa dapat segera pulih. Oleh karenanya, dalam instruksinya yang ketiganya, Jokowi meminta jajarannya untuk turut memprioritaskan perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian.

"Untuk fasilitas-fasilitas umum yang berkaitan dengan ekonomi misalnya pasar agar ini didahulukan. Terutama pasar-pasar yang rusaknya ringan agar segera diperbaiki dan masyarakat bisa beraktivitas kembali, sehingga ekonomi terdorong," jelas dia.

Poin keempat, Presiden ingin agar warga setempat diberikan edukasi mengenai pembangunan rumah yang tahan gempa untuk meminimalisasi kerusakan yang terjadi jika bencana tersebut kembali melanda di kemudian hari.

"Harus kita mulai sejak saat ini pembangunan rumah harus dengan konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Konstruksi RISHA ini nanti akan dikawal oleh Kementerian PUPR, sehingga betul-betul rumah yang ada sebanyak yang tadi sudah disebutkan tahan gempa," ucap dia.

Terakhir, Kepala Negara menginstruksikan Kementerian PUPR untuk turut membenahi fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak karena gempa.

"Saya minta Kementerian PU untuk fasilitas umum yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan satu per satu dimulai (perbaikan). Jangan sampai terlalu lama, tidak disentuh sehingga anak-anak kita nanti tidak bisa belajar dan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga kita harapkan bisa pulih kembali," pungkas dia. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya