Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
JUMLAH kasus kematian yang disebabkan oleh kanker di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 8,2 juta orang. Kanker payudara menjadi kasus yang menempati posisi pertama dengan persentase 43,10% kasus baru dan 12,90% kasus kematian.
Namun begitu pengobatan kanker payudara masih mengandalkan kemoterapi. Padahal masih memiliki banyak kelemahan pada permasalahan resistensi, efek samping, dan efikasi.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, coba memanfaatkan salah satu hewan liar di daerah tertentu di Indonesia yaitu kaki seribu sebagai pengobatan kanker payudara. Tiga orang mahasiswa Farmasi UGM terdiri dari Gemilang Sekar Hapsari, Alya Luluah dan Firda Ridhayani dibawah bimbingan Retno Murwanti melakukan penelitian potensi kaki seribu sebagai antikanker.
Dari studi literatur yang diperoleh, kata Sekar, kaki seribu memiliki kandungan para-benzoquinon yang diduga memiliki aktivitas antikanker.
"Kandungan senyawa para-benzoquinon dapat menyebabkan apoptosis atau kematian sel secara simultan," kata Sekar, Rabu (1/8) di Kampus UGM melalui siaran pers.
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan kaki seribu yang diperoleh di daerah Ajibarang, Banyumas. Selanjutnya, kata Sekar, tim melakukan dideterminasi untuk mengetahui spesiesnya. "Kaki Seribu dimaserasi dengan etanol 96% untuk mendapatkan ekstrak," ujarnya.
Kemudian, untuk mengidentifikasi senyawa dilakukan uji kromatografi lapis tipis. Adapun uji sitotoksisitas (MTT Assay) untuk mengetahui aspek biologisnya dan molecular docking berbasis komputer untuk mengetahui interaksi senyawa yang diduga memiliki aktivitas antikanker untuk berikatan secara molekular dengan protein target.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kaki seribu (EKS) mengandung senyawa benzoquinon. Hasil ekstral kaki seribu memiliki kadar penghambatan 50% pada sel penyebab kanker payudara.
"Diketahui kaki seribu tidak toksik terhadap sel kanker payudara dan senyawa benzoquinon pada kaki seribu mampu berinteraksi dengan native ligand untuk berikatan pada enzim," kata Firda Ridhayani, anggota tim peneliti lainnya.
Firda menyimpulkan kaki seribu dengan kandungan benzoquinon berpotensi sebagai agen kemoprevensi pada pengobatan kanker payudara tertarget. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved