Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
HARI ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkap bahwa institusinya telah memblokir delapan Domain Name System (DNS) aplikasi Tik Tok. Pemblokiran ini disebut sebagai bentuk tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika terhadap laporan dari masyarakat.
Tidak hanya keluhan yang disampaikan secara langsung kepada layanan keluhan masyarakat Kemenkominfo, pemblokiran tersebut juga didukung oleh beredarnya sejumlah petisi yang menyuarakan kegelisahan masyarakat terhadap aplikasi ini, salah satunya seperti yang tersedia di laman change.org.
Petisi berjudul Blokir Aplikasi Tik Tok ini menjelaskan bahwa aplikasi hiburan tersebut kian merajalela, tanpa memperhatikan dampak terhadap pengguna.
Penjelasan pada petisi ini juga menggarisbawahi sejumlah perilaku anak-anak sebagai pengguna yang cenderung negatif demi dapat bertemu dengan 'bintang' Tik Tok.
Selain itu, petisi ini juga menyebut bahwa serupa dengan aplikasi lain, Tik Tok menjadi medium yang mendorong anak-anak berkreasi dengan cara kurang tepat. Salah satu yang disoroti petisi ini yaitu berjoget dengan gerakan terlalu dewasa, yang tidak sesuai dengan usia anak-anak.
Hingga artikel ini ditulis, petisi tersebut telah mendapat dukungan dari 126.677 pengguna internet di Indonesia.
Menurut laman change.org, petisi ini mematok target dukungan sebanyak 150.000. Tidak hanya petisi yang dimulai Rizky Budiman, petisi lain dengan judul sama yang dimulai oleh Agustiawan Imron juga dapat ditemukan di change.org.
Petisi ini menyebut bahwa Tik Tok menimbulkan masalah bagi banyak orang, dan lebih terlihat sebagai aplikasi untuk menyalurkan kebodohan banyak kalangan.
Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Ketua HEP Indonesia, organisasi yang fokus bergerak di bidang penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit, tersebut menegaskan bahwa pemblokiran aplikasi Tik-Tok merupakan satu-satunya solusi atas permasalahan tersebut. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved