Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Dokter Terawan lebih Taat Komando

Denny Parsaulian Sinaga
04/4/2018 19:55
Dokter Terawan lebih Taat Komando
(MI/Denny Parsaulian Sinaga)

DOKTOR dr Terawan Agus Putranto, Sp Rad menolak semua dugaan yang dialamatkan Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK). Dia tidak ingin berandai-andai jika seandainya PB IDI akhirnya menjatuhkan sanksi seperti yang direkomendasikan MKEK.

"Aku ga mau berandai-andai. Suratnya saja saya enggak pernah terima. Saya harus dapat surat baru bisa mengomentari. Saya belum dapat surat yang ditujukan kepada saya," kata Terawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).

"Pokoknya kita ini kalau belum terima suratnya belum tau apa-apa. Aku juga bingung. Kita anggap hoaks aja. Daripada jadinya bermasalah. Pusing semua. Akhirnya kena UU ITE. Kan merugikan banyak orang. Termasuk orang yang nyebar juga nyeselnya belakangan."

Selain menolak mengomentari apapun terkait rekomendasi MKEK, Terawan memilih untuk menatap ke depan. "Kita maju ke depan saja. Lihat apa yang di depan. Saya enggak mau menjelek-jelekkan orang. Enggak mau mendiskreditkan orang. Aku ini tentara dan aku ini dokter. Aku sudah lahir untuk jadi dokter. Jadi aku ingin berbuat, bersikap, bertindak sesuai dokter yang profesional," tegas Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu.

Saat ditanya apakah dirinya lebih taat pada TNI atau IDI, Terawan tegas mengatakan lebih taat komando. "Ya jelas. Tentara itu satu komando."

Meskipun demikian, dirinya tidak akan mengabaikan IDI dan segala sanksinya. "Bukan masalah mengabaikan. Kita menghormati semuanya. Tetapi komando itulah yang menuntun kita."

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Abdul Haris menilai tersebarnya surat rekomendasi MKEK sebelum diterima telah merusak kepercayaan seluruh tentara di Tanah Air terhadap RSPAD. Sehingga isu ini, menurut Abdul, mesti ditindaklanjuti oleh DPR.

"Sangat penting karena RSPAD menjadi rujukan seluruh tentra indonesia. Bagi kami sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terutama prajurit di Indonesia," tegas Abdul. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya