Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAMPAH yang sekarang menjadi permasalahan global membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk menanganinya.
“Sampah ini sekarang menjadi masalah sentral, masalah global, tidak bisa ditangani secara parsial. Karena itulah sekarang kita punya Dirjen Sampah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan resmi, Kamis (22/3).
Luhut diketahui melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintahan Kabupaten dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Labuan Bajo, Rabu (21/3). Luhut menekankan menjaga kebersihan lingkungan sangat penting.
Labuan Bajo berniat mencapai target kunjungan wisatawan sebanyak 500 ribu orang sampai 2019. Dalam kesempatan itu, Luhut mengunjungi Labuan Bajo untuk melihat persiapan yang dilakukan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat tersebut sebagai satu dari lima destinasi yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah menjelang pertemuan tahunan World Bank-IMF di Bali yang akan berlangsung pada tanggal 8-14 Oktober mendatang.
"Kebersihan lingkungan itu merupakan faktor penting di bidang pariwisata. Kalau lingkungan bersih makin banyak wisatawan yang mau datang ke sini. Masalah sampah disini harus kita selesaikan oleh pemerintah bersama rakyat. Pemerintah menyiapkan mekanismenya,” imbuh Luhut
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementarian LHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan pihaknya berharap rumah tangga yang tinggal di wilayah kepulauan tidak lagi membuang sampah ke laut. Nantinya akan dilakukan edukasi secara bertahap dari mulai memilah sampah di rumah dan mengenalkan bank sampah kepada warga.
"Diharapkan warga menyadari dengan memisahkan sampah, mereka juga bisa mendapatkan uang. Jadi ada nilai ekonominya," ujar Rosa.
Senada dengan itu, Menko Luhut meminta peran keluarga dalam memberikan pengajaran kepada anak-anaknya untuk tidak membuang sampah sembarangan, hal ini disampaikannya saat bertemu dengan masyarakat di Pulau Messah, Menko Luhut menjelaskan pentingnya peran para orang tua untuk menanamkan kesadaran menjaga kebersihan kepada anak-anak mereka.
"Bapak, Ibu ingat ya, untuk mengajari anak-anak membuang sampah pada tempatnya. Kalau sampah plastik ini dimakan ikan dan ikannya dimakan manusia atau Ibu yang sedang mengandung, akan berdampak pada fisik anaknya. Anak akan tumbuh kuntet," tegas Luhut.
Kembali diutarakan Dirjen PSLB3 Rosa, penduduk pulau yang mencapai juga 2.300 jiwa diminta aktif memilah sampah masing-masing dan di lain pihak pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat. "Kementerian LHK akan menyediakan kapal penjemput sampah yang akan mendatangi pulau-pulau kecil secara reguler," kata Rosa.
Saat kembali dari Pulau Messah, Luhut menyempatkan untuk melihat Pelabuhan Labuan Bajo. Ia mengatakan kepuasannya ketika mendapati bahwa Kepala Syahbandar mewajibakan kapal-kapal yang berlayar ke pulau-pulau kecil wajib mengangkut sampah ke Pelabuhan Utama. Dalam kunjungan kali ini, Luhut menginventarisasi masalah-masalah yang masih terjadi atau peningkatan-peningkatan yang perlu dilakukan di bidang atraksi wisata seperti desa wisata, taman nasional komodo, infrastruktur penunjang serta pasokan listrik. Dia menungkapkan rencana pemerintah untuk membangun pelabuhan baru Bari.
"Kalau Bari sudah terbuka maka Pelabuhan yang ada di Kabupaten Labuan Bajo diharapkan hanya akan digunakan untuk wisatawan. Kementerian PUPR akan membangun jalan sepanjang 23 kilometer yang saat ini masih hutan," ujar Luhut kepada jajaran Pemkab.
Ia menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antar lembaga agar saat berlangsungnya pertemuan akbar di Bali yang diperkirakan akan dihadiri 15.000 jiwa, tidak lagi menemui masalah besar. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved