Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMANFAATAN teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan. Tidak hanya untuk menunjang proses belajar, teknologi yang dikembangkan secara bersamaan juga mulai dimanfaatkan untuk efisiensi energi. Salah satunya yang baru saja diresmikan, laboratorium kendali di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
"Laboratori ini menggunakan sistem dan software canggih untuk mengendalikan berbagai fasilitas di beberapa gedung kampus FT UI, seperti AC, agar hanya menyala bila diperlukan. Keberadaannya memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk melakukan simulasi, belajar, dan mengembangkan sistem gedung pintar dengan menggunakan modul dan software," ujar Presiden Direktur Honeywell Indonesia, Roy Kosasih, dalam peresmian lab di FT UI, Depok, Kamis (1/3).
Berbagai pemanfaatan teknologi dalam lab tersebut nantinya diharapkan akan dapat secara signifikan menghemat besaran penggunaan listrik yang umumnya sangat besar di dalam lab. Ke depan, pengembangan serupa diharapkan juga dapat dilakukan di fakultas dan perguruan tinggi lain di Tanah Air.
"Fasilitas ini menjadi nilai tambah bagi program teknik sehingga mahasiswa dapat mempelajari teknologi terkini dari industri otomasi gedung dan sistim kendali," ujar Rektor UI, M. Anis.
Sementara itu, karena biaya dan teknologi yang tidak sederhana, pihak perguruan tinggi diharapkan dapat memanfaatkan jalinan kerja sama dengan banyak pihak non pemerintah untuk terus mengembangkan pemanfaatan teknologi di kampus. Ke depan, pengembangan pemanfaatan teknologi di kampus yang dilakukan lewat bantuan swasta juga diharapkan akan semakin banyak di lakukan di berbagai kampus Indonesia.
"Ini sangat penting untuk terus dilakukan. Bila kampus bisa berhasil menciptakan gedung-gedung yang ramah dan hemat energi, pengaruhnya akan sangat besar bagi tingkat keborosan pemanfaatan energi di Indonesia," ujar Menristek Dikti, Muhammad Nasir.
Nasir juga mengimbau kampus terus berusaha mengembangkan teknologi untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran. Tidak hanya pada fakultas ilmu teknik, tetapi semua bidang.
"Karena ke depan, face to face kuliah itu sudah tidak akan lagi jadi fokus perguruan tinggi. Di masa yang akan datang akan lebih fokus lewat e-learning. Batasan fisik sudah tidak akan jadi kendala," ujar Nasir.
Dia menambahkan untuk mematangkan rencana tersebut pemerintah tengah mengembangkan metode kuliah daring. Saat ini pembentukan tim pelaksana dan pola penerapan terus digodok. Ditargetkan pada tengah tahun 2018, kebutuhan akan tim pelaksana dan aturan untuk pola penerapam sudah dapat rampung.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved