Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
ORGANISASI pewayangan Indonesia mengimbau untuk semua dalang agar menghindari sentuhan berbau politik dalam setiap pertunjukkan. Khususnya menjelang pilkada dan tahun politik 2019. Dalang diharapkan tidak memihak, bersikap netral, dan selalu menyebarkan pesan persatuan dan perdamaian dalam setiap kali tampil di publik.
"Dalang di Indonesia ini ada lebih dari 3 ribu. Semua punya massanya masing-masing. Kalau dalangnya memihak, bisa-bisa yang ada menambah perpecahan. Padahal wayang ini untuk membawa nilai-nilai kedamaian," ujar penggiat wayang, Romo Sudarto, dalam jumpa pers pernyataan bersama organisasi pewayangan Indonesia dalam menghadapi tahun politik, di gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta, Selasa (27/2).
Romo Sudarto mengatakan, dengan pernyataan tersebut, ditegaskan bahwa dalang harus dapat mengedepankan independensi dengan tujuan menjaga persatuan dan menciptakan pemililu yang damai. Meski belum ada kesepakatan akan adanya sanksi, tetapi dalang yang melanggar komitmen tersebut akan mendapat teguran atau peringatan dari organisasi-organisasi wayang tempat mereka bernaung.
"Karena kalau tidak dilakukan penegasan-penegasan semacam ini, pasti akan banyak yang lupa untuk bersikap independen, baik sengaja atau tidak sengaja," ujar Romo Sudarto.
Ketua Dewan Kehormatan Sekretarian Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI), Solichin, mengatakan melalui kegiatan wayang, setiap dalang atau penggiat wayang berkomitmen akan selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan dan toleransi. Terutama untuk dengan tegas dan sadar menghindari adanya pemanfaatan isu SARA dalam pertunjukkan wayang.
"Kami akan senantiasa menjunjung tinggi menghormati, melaksanakan, dan mempertahankan dasar negara Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI," ujar Solichin.
Upaya tersebut akan terus berusaha dilakukan, tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Selain untuk menumbuhkan rasa cinta dan persatuan sejak dini pada anak muda, tetapi juga sekaligus untuk semakin mendekatkan dan mengenalkan wayang pada generasi muda.
"Kami terus melakukan kegiatan dan upaya membuat wayang dapat diterima generasi muda," ujar Solichin.
Beberapa kegiatan yang saat ini sudah dilakukan organisasi-organisasi pewayangan untuk mencapai tujuan tersebut di antaranya dengan mengadakan kegiatan Wayang Go to School, pertunjukkan wayang di pusat aktivitas seperti museum dan mall, hingga membuat komik dan tayangan wayang yang singkat dan dikemas dengan ringan di akun sosial media.
"Saya masih yakin kalau pada zaman itu atau dulu wayang bisa jadi salah satu sarana solusi, sekarang juga akan bisa. Untuk itu kita semua akan sungguh-sungguh menjalankan komitmen ini," tutup Solichin. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved