Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENCANA pemerintah memberi kesempatan perguruan tinggi asing hadir di Indonesia jangan menjadi momok bagi kalangan perguruan tinggi swasta. Sebaliknya harus dijadikan tantangan dan peluang guna memacu mutu pendidikan tinggi dalam negeri.
“Saat ini kita berada dalam era kompetisi global yang penuh persaingan. Maka kita jadikan pesaing itu untuk memacu agar kita bisa maju,” kata Rektor Podomoro University, Cosmas Batubara, di Jakarta, kemarin (Rabu, 31/1).
Menurutnya, langkah pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) memberikan peluang perguruan tinggi asing untuk beroperasi di Indonesia telah melalui pertimbangan. Oleh karena itu, perguruan tinggi swasta (PTS) jangan takut untuk bersaing, bahkan harus djadikan sebagai upaya mendorong perbaikan kualitas pendidikan di Tanah Air sehingga kita mampu bersaing dengan negara lain.
Cosmas yang juga aktivis angkatan 1966 itu mengingatkan dunia pendidikan tinggi di Indonesia untuk tidak menutup pintu atau jangan seperti katak dalam tempurung. Di era globalisasi, imbuhnya, dunia yang kini dihadapi serba-terbuka dan tanpa batas.
“Jadi lebih baik bila kita berpikir positif, jangan terlalu khawatir. Sejatinya keberadaan perguruan tinggi asing itu dapat memacu mutu kita guna menuju universitas kelas dunia,” kata Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Tenaga Kerja di era Presiden Soeharto itu.
Ia menjelaskan Kampus Podomoro University telah melangkah menuju universitas kelas dunia. Di antarnya telah menjalin kerja sama dengan Babson Global Inc yang merupakan bagian dari Babson College, sekolah entrepreneuship kelas dunia di Amerika serikat.
“Jalan ke sana memang cukup panjang. Namun, bila kita berkomitmen, kreatif menuju kompetisi dunia dengan inovasi yang kita lakukan, kita tidak takut bersaing,” ujarnya.
Tetap diminati
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) Agustinus Purna Irawan mengatakan masuknya perguruan tinggi asing dapat menjadi ancaman sekaligus tantangan dan peluang. Ancamannya kampus asing yang masuk membawa bendera berkualifikasi baik bisa menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa.
Peluangnya, PTS dalam negeri dapat mengetahui metode pembelajaran perguruan tinggi asing. PTS juga lebih tertantang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Intinya, PTS tidak perlu takut dengan hadirnya perguruan tinggi asing. Jika kita punya kekhasan, pasti akan tetap diminati calon mahasiswa. Untar optimistis tetap dilirik masyarakat karena mahasiswa dari luar negeri juga tertarik kuliah di Untar,” kata Agustinus saat melepas 20 mahasiswa Untar untuk belajar di Kun Shan University Taiwan, kemarin.
Ia menambahkan, sampai saat ini ada sekitar 20 perguruan tinggi asing yang sudah menandatangani kerja sama dengan Untar. Bahkan, pada tahun ini pihaknya telah mendeklarasikan go international.
Untuk mendukung itu, Untar menambah mata kuliah bahasa Inggris guna meningkatkan kemampuan mahasiswa agar lebih pandai berbahasa internasional tersebut. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved