Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TAHUN lalu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mampu mengumpulkan dana zakat sebesar Rp7 triliun. Meski meningkat dari tahun sebelumnya, perolehan itu masih jauh dari potensinya yang mencapai Rp270 triliun.
Hal itu diungkapkan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat mencanangkan gerakan Sadar Zakat, program kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Baznas Jawa Tengah, kemarin.
“Kesadaran masyarakat (untuk berzakat) belum optimal karena keterbatasan pemahaman tentang zakat,” kata Menag pada acara yang digelar di Semarang itu.
Karena itu, Menag berharap agar Baznas dapat memberikan pemahaman yang lebih esensial kepada umat tentang zakat sebagai ajaran yang harus dijalankan. “Dengan kesadaran itu, setiap muslim tidak perlu lagi dipaksa (untuk membayar zakat),” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi Baznas karena hingga usianya yang menginjak 17 tahun terus membantu pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mengakselerasi pelaksanaan program mewujudkan kese-jahteraan bersama.
Ia pun berharap ke depan perolehan dana zakat terus meningkat. “Kita ingin mengaktualisasikan potensi umat yang cukup besar dalam menggalang dana zakat, sehingga kalau bisa dihimpun dan ditasarufkan (dikelola dan disalurkan), akan dapat ikut menyelesaikan persoalan umat,” ucap Menag.
Tanggulangi kemiskinan
Pada kesempatan sama, Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak jajarannya untuk meneguhkan komitmen dalam menyukseskan gerakan Sadar Zakat di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, penurunan angka kemiskinan tidak bisa terjadi secara ekstrem dan juga tidak bisa hanya mengandalkan APBN dan APBD. Untuk itu, ia mengajak para bupati dan wali kota di Jawa Tengah untuk memanfaatkan dana CSR dunia usaha dan mengoptimalkan potensi zakat.
“Dengan Baznas, yakin penanggulangan kemiskinan akan lebih cepat,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa program yang bisa dilakukan bersama Baznas, antara lain membentuk masjid binaan unit pengelola zakat (UPZ).
“Masjid menjadi center of excellence. Tidak hanya untuk salat dan mengaji, tapi juga untuk menyelesaikan persoalan umat,” kata dia.
Program lainnya, membuat rumah sakit, membuat sekolah Baznas, serta membuat balai latihan kerja agar umat bisa mandiri. “Konsep ini sedang kita siapkan dengan Baznas. Seluruh komponen bangsa didorong mengatasi kemiskinan. Ini komitmen,” imbuh Ganjar.
Sebelumnya, di acara tersebut Wakil Ketua Baznas Mundzir Suparta secara simbolis menyerahkan nomor pokok wajib zakat atau Baznas Card kepada Ganjar, Bupati Pati Haryanto, dan Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Farhani.
Baznas Card merupakan terobosan Baznas Provinsi Jawa Tengah, hasil kerja sama dengan Bank Jateng Syariah, berupa kartu uang elektronik (e-money) yang dapat dipergunakan untuk beberapa pembayaran seperti membayar tol dan berbelanja. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved