Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Gaya Hidup LGBT Berbahaya bagi Bangsa

24/1/2018 09:40
Gaya Hidup LGBT Berbahaya bagi Bangsa
()

KEHIDUPAN bangsa Indonesia akan sangat berbahaya jika negeri ini melegalkan perilaku dan gaya hidup LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) karena mereka bakal terus memperbanyak jumlah penderita HIV/AIDS.

Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) dr Rosmelia SpKK, kemarin, mengatakan setiap tahun terjadi 48 ribu kasus baru HIV/AIDS di Indonesia. Jadi, kini total penderita penyakit mematikan tersebut mencapai 600 ribu orang. Dari jumlah itu, ujar Rosmelia di Yogyakarta, kemarin, 50% di antara mereka ialah homoseksual. Yang bisa diobati hanya 13%.

Ia mengingatkan aktivitas seks yang dilakukan para homoseksual merupakan jalur paling mudah terjadinya infeksi HIV. Mereka yang terkena HIV/AIDS juga kebanyakan berusia produktif.

Belum lagi, tambahnya, angka penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak semakin besar. Ibu rumah tangga kebanyakan tertular penyakit itu dari suami sehingga kondisi itu mengancam kelangsungan generasi muda Indonesia.

"Kasus HIV/AIDS terbanyak dialami usia produktif sehingga beban akan bertambah besar jika sampai mengganggu proses mencari nafkah," katanya.

Makin banyaknya penyandang HIV/AIDS, tambahnya, juga menyebabkan beban APBN untuk menanggulangi penyakit tersebut semakin besar karena saat ini sudah mencapai US$100 juta per tahun.

Dekan Fakultas Psikologi, Sosial, dan Budaya UII Dr Arief Fahmi mengatakan tidak ada penelitian yang menunjukkan seseorang menjadi LGBT disebabkan faktor keturunan atau genetika. "Menjadi LGBT itu karena faktor pengaruh sosial dan bukan karena genetika," katanya.

Di sisi lain, Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan partai politik pendukung perundang-undangan yang melegalkan LGBT tidak akan dipilih masyarakat di tahun politik ini. Oleh karena itu, ia tidak yakin DPR bakal mengesahkan undang-undang itu. (AU/AT/AD/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya