Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Masyarakat Diajak Ubah Persepsi soal Sampah

21/1/2018 09:00
Masyarakat Diajak Ubah Persepsi soal Sampah
(ANTARA/Risky Andrianto)

TIMBUNAN sampah secara nasional sekitar 64 juta ton ditargetkan turun hingga 30% pada 2025. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 yang berlangsung 21 Februari-21 April nanti bisa menjadi momentum bagi seluruh elemen untuk terlibat penuh dalam upaya mengurangi sampah.

Masyarakat, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, perlu mengubah cara pandang bahwa setiap aktivitas konsumsi yang menghasilkan sampah memiliki konsekuensi membebani lingkungan.

"Mengurangi sampah yang paling penting ialah bangunan sistem dan nilai-nilai di masyarakat. Kalau kita nyampah, artinya kita membebani lingkungan dan harus menanggungnya untuk pemulihan," ujarnya seusai deklarasi Sayangi Bumi Bersihkan dari Sampah di Kementerian LHK, Jakarta, tadi malam.

Ia menyatakan uji coba kantong plastik berbayar yang sebelumnya dilakukan sebenarnya cukup efektif dan mampu mengurangi sampah plastik hingga 55%. Namun, masyarakat justru beranggapan pembelian sampah plastik merupakan keharusan sehingga nilai edukasi dari kebijakan itu tak terwujud.

"Sewaktu uji coba itu, kami mengajak masyarakat untuk sukarela. Namun, persepsinya seolah-olah masyarakat harus beli plastik. Seharusnya persepsinya ialah setiap kita memberi beban kepada lingkungan, kita harus menanggung akibatnya, yakni biayai pemulihannya," jelas Siti.

Deklarasi Sayangi Bumi Bersihkan dari Sampah mengawali peringatan HPSN yang berlangsung tiga bulan. Menteri Siti mengatakan 'tiga bulan bersih sampah' merupakan bagian dari upaya mencapai target pengurangan sampah sebesar 30% pada 2025 sesuai dengan Perpres No 97/2017 tentang Kebijakan Strategis Nasional Pengelolaan Sampah.

"Ini untuk membangun sikap masyarakat agar zero waste. Ini juga untuk memperbaiki sistem penilaian Adipura. Nanti kelihatan kota-kota yang baik dan kita upload sehingga publik bisa menilainya. Karena selama ini publik komplain kota yang mendapat Adipura ternyata sampahnya masih banyak.'
'
Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati menambahkan, agenda 'tiga bulan bersih sampah' bakal dilaksanakan secara nasional. Seluruh kepala daerah diharapkan bisa mendorong kondisi nirsampah di daerah masing-masing, khususnya di tempat umum.

''Termasuk di lingkungan kantor pemerintahan, pasar, pelabuhan, kawasan permukiman, sungai, dan area bebas kendaraan (car free day) tanpa sampah. Seluruh kepala daerah agar fokus mengurangi sampah selama tiga bulan. Bukan berarti sembilan bulan berikutnya boleh kotor, ini hanya momentum," ucap Rosa. (Dhk/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya