Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PEMERINTAH akan terlebih dahulu memperbaiki gizi anak-anak dalam menangani kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Selanjutnya, dalam upaya perbaik-an status gizi akan dilakukan imunisasi.
"Kita naikkan status gizinya dengan pemberian makanan tambahan, sambil kita imunisasi. Karena kalau imunisasi dahulu dan kondisi gizinya masih buruk, tidak akan efektif," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek di kantornya, Kemarin.
Ia juga mengatakan, persoalan gizi dan penyakit infeksi seperti yang terjadi di Asmat harus diselesaikan lintas sektor, dan bukan hanya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Gizi, ujarnya, juga berkaitan dengan sanitasi yang layak dan ketahanan pangan masyarakat.
Kemenkes kini telah mengirimkan makanan tambahan untuk balita kurus dan ibu hamil kurang energi kronik.
Makanan tambahan untuk balita sebanyak 22 dus dan untuk ibu hamil 30. Jumlahnya akan ditambah dengan makanan tambahan yang ada di gudang di Jayapura dan pengangkutannya akan dilakukan bersama TNI dan kepolisian setempat.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Anung Sugihantono menambahkan, berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017, pemerintah pusat sudah mempunyai daftar balita kurus dan cenderung mengarah pada gizi buruk.
Di Kabupaten Asmat ada 183 balita yang dalam kondisi tersebut.
"Nama-namanya sudah kita serahkan sejak September 2017 untuk ditindaklanjuti pemerintah daerah," ucapnya.
Untuk menyelesaikan persoalan gizi masyarakat, tutur Anung, tidak hanya bertumpu pada pemberian makanan tambahan dari pabrikan.
Peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengelola makanan lokal menjadi sumber gizi yang baik juga diperlukan.
"Perlu ada peran kementerian lain," katanya.
Untuk mengirim obat-obatan ke Kabupaten Asmat, TNI mengerahkan dua helikopter yang berangkat dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, menuju Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat, kemarin. Kedua helikopter mengangkut sekitar 800 kilogram obat-obatan.
Sehari sebelumnya (Selasa, 16/1) tim dari Mabes TNI yang terdiri dari 53 personel telah tiba di Asmat. Bersama tim tersebut bergabung 30 personel Kodam XVII/Cenderawasih.
63 meninggal
Sementara itu, Tim Penanggulangan KLB Campak dan Gizi Buruk Pemerintah Kabupaten Asmat mencatat dalam empat bulan 63 anak meninggal akibat campak dan gizi buruk sejak September 2017.
Mereka tersebar di tujuh distrik, yakni Swator, Aswi, Fayit, Pulau Tiga, Kolf Braza, Jetsy dan Distrik Siret.
Kematian anak terbanyak terjadi di Pulau Tiga, yakni sebanyak 37 anak.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengungkapkan, selama lima hari terakhir empat tim penanggulangan KLB campak telah mengobati 471 anak penderita campak dan memberikan bantuan makanan tambahan bagi 10 anak yang mengalami gizi buruk di tujuh distrik.
Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah mengirimkan bantuan makanan ke Asmat sejak Minggu (14/1).
Bantuan tersebut terdiri dari 16.000 paket makanan kaleng senilai Rp725 juta. (MC/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved