Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 466 orang di kota itu mengidap penyakit human immunodeficiency virus (HIV). Mereka kebanyakan ialah penyuka sesama jenis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, mengatakan angka 466 penderita HIV itu merupakan kelompok gay. "Penyumbang virus ini terbesar dari kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL)," katanya, kemarin.
Menurutnya, penyebaran penyakit HIV di Kota Bekasi masih sulit dicegah karena perilaku seks sesama kaum lelaki memberikan potensi paling tinggi dalam penyebaran virus HIV. Oleh karena itu, pihaknya kini tengah intensif melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan kepada para penderita.
"Upaya pencegahannya dilakukan dengan tindakan ABCD (tidak melakukan hubungan seksual, setia pada pasangan, menggunakan kondom, jauhi narkoba)," jelasnya.
Dezi menjelaskan, bila hubungan seksual di luar pernikahan tidak bisa dicegah, jangan melakukan hubungan seksual dengan banyak orang, atau berganti-ganti pasangan. Bila kedua langkah itu juga tidak bisa dihindari, dianjurkan untuk pemakaian kondom. Selanjutnya ialah tidak mengonsumsi narkoba. Sejauh ini, kata Dezi, penderita yang telah terjangkit HIV memang bisa diobati. Namun, pengobatannya harus dilakukan seumur hidup.
"Selama ini pengobatannya masih dibiayai negara. Bisa dibayangkan berapa biaya yang sudah dikeluarkan negara untuk pengobatan ini," ujarnya.
Sementara itu, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Komarudin, mengatakan penyebaran HIV pada kaum penyuka sesama jenis sangat rawan sebab hubungan seksual yang dibangun kelompok tersebut di luar batas kenormalan.
Penyebaran inveksi HIV, ujarnya, melalui tempat penyaluran berahi mereka yang juga merupakan sumber penyakit. Meski begitu, kata Komar, kaum lesbian juga rawan penyebaran penyakit. "Hubungan seksual penyuka sesama jenis, laki-laki atau perempuan, sama saja bahayanya," ujarnya. (Gan/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved