Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Masyarakat Harus Ikut Tangani Perubahan Iklim

17/1/2018 10:50
Masyarakat Harus Ikut Tangani Perubahan Iklim
(ANTARA/YUDHI MAHATMA)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meminta masyarakat agar sadar terhadap perubahan iklim. Kondisi bentang alam yang terpengaruh iklim global kini dirasakan semua orang dengan adanya fenomena alam El Nino, La Nina, anomali cuaca, dan rob.

Menurutnya, ketahanan nasional bangsa Indonesia memang teruji dengan daya adaptasi dan modal sosial yang sangat tinggi dan kuat. Hal itu belum tentu dimiliki bangsa lain. "Oleh karena itu, komitmen Indonesia untuk mengimplementasikan penurunan emisi gas rumah kaca, penurunan suhu hingga di bawah 2 derajat menjadi sangat penting," kata Menteri LHK di Jakarta, kemarin.

Pesan serupa juga disampaikan Menteri Kabinet Kerja lainnya dalam Festival Iklim 2018 yang gelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Siti mengatakan, dampak perubahan iklim ialah nyata terjadi dan bukan omong kosong. Bahkan, Indonesia telah menyiapkan berbagai instrumen dan melaksanakannya di lapangan. "Melalui komitmen Bapak Presiden Joko Widodo ke dunia internasional, kita sudah memiliki berbagai instrumen. Aktivitasnya di lapangan juga sudah dilakukan meskipun belum seluruhnya melaksanakan karena wilayah Indonesia yang begitu luas," katanya.

Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro juga mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani perubahan iklim melalui aksi nyata yang dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim, antara lain melakukan aksi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan listrik dengan mematikan barang elektronik yang tidak diperlukan, beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, ataupun menggunakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan.

Aksi lainnya yang bisa dilakukan masyarakat, ujarnya, yaitu dengan menekan pola konsumsi yang berlebihan dan mengurangi produksi sampah dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle/mengurangi, memakai ulang, mendaur ulang). (Yan/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya