Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Eliminasi Difteri Tuntas sebelum Asian Games

11/1/2018 10:30
Eliminasi Difteri Tuntas sebelum Asian Games
(ANTARA/MUHAMMAD IQBAL)

MENTERI Kesehatan Nila F Moeloek memastikan pemerintah akan mengeliminasi penyakit difteri pada Juli mendatang atau satu bulan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 yang dijadwalkan berlangsung mulai Agustus.

Menurutnya, eliminasi difteri sebelum berlangsungnya pesta olahraga Asia perlu dilakukan agar penyakit tersebut tidak menular kepada warga negara lain yang datang di ajang itu.

Menkes mengatakan, kementeriannya sudah melaksanakan imunisasi difteri ulang atau outbreak response immunization (ORI) di sejumlah daerah yang ditemukan kasus difteri.

Dari 170 kabupaten/kota yang ditemukan difteri, 85 kabupaten/kota di antaranya telah melakukan ORI.

Di kabupaten/kota yang telah melakukan ORI tersebut, saat ini tidak ada laporan kasus baru. Meskipun begitu, imunisasi ulang di 85 kabupaten/kota lainnya akan dilanjutkan.

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Subuh imunisasi ulang difteri akan terus berlanjut karena imunisasi diberikan dalam tiga dosis, yakni imunisasi pertama, satu bulan kemudian, dilanjutkan enam bulan setelahnya.

"ORI harus diteruskan dari nol, satu, dan enam bulan kemudian. ORI harus tetap dilaksanakan," katanya di kantornya, kemarin.

Ia juga menjelaskan, imunisasi ulang merupakan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan bila kejadian luar biasa (KLB) atas penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi muncul.

Menurut Subuh, penurunan kasus difteri, antara lain karena pemerintah daerah sigap melakukan imunisasi ulang saat ditemukan kasus difteri.

"Puskesmas harus melakukan follow up atau mengejar kalau ada yang tidak terimunisasi, yaitu dengan penyisiran dari rumah ke rumah. Upaya ini kita lakukan berjenjang," terangnya.

Pemerintah pusat memastikan vaksin difteri tersedia dan Kemenkes juga telah memperbaiki fasilitas penyimpanan dan distribusi vaksi yang ada di puskesmas-puskesmas.

"Kita mengganti 92,7% rantai dingin (fasilitas penyimpanan vaksin) yang ada dalam bentuk kulkas di seluruh Indonesia. Tahun ini tinggal ditambahkan dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) sekitar 7,8% dan akan memperkuat sistem rantai dingin yang ada di puskesmas," tuturnya.

KLB difteri yang terjadi pada 2017 disebabkan tidak meratanya cakupan imunisasi dasar. (Ini/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya