Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
UJIAN sekolah berstandar nasional (USBN) untuk jenjang sekolah dasar (SD) yang bakal digelar tahun ini meliputi tiga mata pelajaran, yakni bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Berbeda dengan sebelumnya, penyusunan paket soal USBN SD sepenuhnya bakal diserahkan kepada guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan perubahan mekanisme penyusunan soal tersebut ditargetkan untuk mendorong peningkatan peran dan mutu guru.
Pihaknya berharap guru-guru SD bisa terpacu untuk meningkatkan kompetensi dengan mampu membuat soal ujian berstandar nasional.
"Kita ingin merevitalisasi peran guru di dalam menguasai salah satu tugas pokoknya, yaitu evaluasi (ujian). Selama ini soal ujian ditetapkan provinsi atau institusi tertentu. Selama ini soalnya sudah jadi. Tidak bisa lagi ngambil soal dari bimbel dan LKS, misalnya. Karena itu dengan USBN, guru mengambil peranan kembali," kata Muhadjir di kantor Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
USBN SD tahun ini, ujarnya, tidak mengikutkan semua mata pelajaran (delapan pelajaran) agar transisi mempersiapkan kemampuan guru membuat soal bisa berjalan mulus.
Kemungkinan menambah jumlah mata pelajaran yang diujikan bergantung pada hasil evaluasi.
Ia menambahkan, sejak tahun lalu pihaknya sudah melatih guru-guru untuk mempelajari teknik evaluasi siswa.
"Tahun depan akan kita evaluasi. Kalau sudah siap, bisa saja ditambah sebagian atau keseluruhan mata pelajaran. Walaupun tidak semua mata pelajaran diuji dalam USBN, guru-guru yang mata pelajarannya tidak USBN diharapkan nantinya sudah mahir membuat soal," imbuhnya.
Soal esai
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno menambahkan, tugas guru dalam menyusun soal USBN SD juga bakal berperan memetakan kompetensi guru.
Berbeda dengan Ujian Sekolah/Madrasah (USM) tahun lalu yang paket soalnya disusun dinas pendidikan provinsi, pembuatan soal USBN diserahkan kepada guru.
"Ini untuk melihat sejauh mana kemampuan guru dalam membuat soal. Ini merupakan proses pemetaan kepada guru," ujarnya.
Totok mengatakan, perbedaan mencolok lain dalam USBN SD ialah kombinasi jenis soal yang sebelumnya semua berisi jawaban ganda, akan ditambah dengan porsi esai.
Dalam USBN SD akan terdapat 10% soal dengan jawaban esai. Soal esai juga akan dibuat guru.
"Pilihan ganda merupakan kebiasaan yang kurang baik dan kurang sehat. Kalau dibiasakan pilihan ganda, spekulatifnya tinggi, bukan reasoning," ujarnya.
Terkait dengan polemik yang sempat timbul saat pemerintah berwacana menambah mata pelajaran yang diujikan menjadi delapan mata pelajaran, menurut praktisi pendidikan Najeela Shihab hal itu terjadi karena tidak adanya penjelasan yang komprehensif dari Kemendikbud.
Sebetulnya, selain USBN, ada cara lain untuk mengasesmen siswa SD yang dapat menggambarkan kemampuan mereka.
Yakni menggunakan asesmen yang menekankan pada hasil karya siswa, presentasi dan portofolio, dan tugas kelompok. (Bay/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved