Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana dan kemiskinan saling berkaitan dan bagaikan siklus lingkaran setan. “Yang miskin tambah miskin dan semakin rawan terkena bencana. Apalagi, masyarakat miskin banyak yang tinggal di daerah yang rawan bencana seperti banjir atau longsor,” kata Sutopo di Jakarta, Jumat (5/1). Ia mencontohkan petani yang tinggal dan bercocok tanam di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo. Menurutnya, banyak hasil penelitian menyatakan terdapat kaitan antara kemiskinan dan bencana di wilayah itu.
Di wilayah tersebut, banyak petani miskin yang hanya mampu membeli atau menyewa lahan di daerah yang rawan banjir untuk ditanami karena harga sewa lahan di lokasi yang bebas banjir lebih mahal. Setiap kali menanam di sawah, mereka harus berutang kepada tengkulak. “Setelah mereka menanam, sawah terkena banjir sehingga gagal panen. Padahal, dia tetap harus membayar utang. Akhirnya terpaksa berutang lagi. Belum lagi aset-aset seperti rumah yang hancur terkena bencana. Akhirnya mereka tambah miskin,” tuturnya. Sutopo mengatakan, masyarakat miskin merupakan pihak yang paling terkena dampak bila terjadi bencana. Apalagi, mereka tidak memiliki kemampuan untuk memitigasi atau melindungi diri dari bencana.
“Solusi yang paling efektif ialah tata ruang yang harus diatur betul dan ditegakkan. Aturan mana yang boleh dan mana yang tidak. Jangan semua dibiarkan,” katanya. Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan, bencana yang terjadi di Indonesia lebih banyak disebabkan ulah manusia. “Alam memang berpengaruh terhadap curah hujan. Namun, kalau lingkungan dan ekosistem tertata dengan baik, bencana tidak akan terus meningkat,” ujarnya. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung banyak disebabkan faktor antropogenik atau ulah manusia. (Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved