Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
OLIMPIADE Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2017 yang digelar Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Malang, Jawa Timur, sejak 9 Oktober ditutup pada Jumat (13/10).
Seperti tahun lalu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mendominasi dalam peraihan medali. Tahun ini DIY memboyong 3 medali emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Bali menyusul di peringkat ke-2 dengan 2 emas dan 2 perak. Adapun Jawa Timur selaku tuan berada di peringkat ke-3 dengan 2 emas dan 3 perunggu.
“Selamat pada seluruh peserta. Bagi para finalis yang belum mendapatkan penghargaan, jangan kendor untuk meneliti. Begitu banyak kompetisi penelitian lain, jangan pernah berhenti mencoba,” ujar Dirjen Pembinaan Sekolah Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, pada penutupan kompetisi tingkat SMA/MA itu.
Ia menekankan, penelitian sudah seharusnya ditanamkan sejak dini. Karena kemajuan suatu bangsa tergantung hasil kreativitas dan inovasi masyarakatnya.
Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud, Suharlan, yang juga Ketua Panitia OPSI 2017 menambahkan, prestasi DIY tidak lepas dari kentalnya atmosfer penelitian di sana.
“Di DIY atmosfer penelitian didukung oleh komunitas sains dan penelitian. Dinas pendidikannya membentuk klub-klub sains dan penelitian. Guru pembina dan kepala sekolah juga selalu mendorong murid melakukan hal-hal positif termasuk kegiatan penelitian.”
Salah satu pemenang, Gede Kusuma Rajasa, mengaku tidak menyangka penelitiannya yang berjudul Analisis Nilai Karakter dan Daya Serap Komis I Gusti Ngurah Rai pada Pelajaran Sejarah berhasil menyabet emas di kategori Sosial & Humaniora. Bersama temannya, Made Ari Arthawati, ia melompat-lompat kegirangan.
“Ini baru pertama kali sekolah kami ikutan dan ternyata bisa dapat emas,” kata siswa SMAN 4 Singaraja, Bali itu.
Setiap siswa peraih medali emas mendapatkan beasiswa Rp7 juta, peraih perak Rp6 juta, dan perunggu Rp5 juta. Selain itu, seluruh finalis mendapatkan beasiswa sebesar Rp3,5 juta dan setiap naskah penelitian yang masuk diberi penghargaan Rp1 juta. (Bay/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved