Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KRISIS kemanusiaan yang melanda warga Rohingya mencuri perhatian dunia dan rasa simpati yang terus mengalir. Langkah konkret pun sangat dinantikan oleh semua pihak untuk mengatasinya agar krisis tidak berkepanjangan.
Menyikapi kondisi tersebut dan banyaknya berbagai aspirasi serta desakan dari Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pesantren Indonesia (DPW IPI) se-Indonesia, Ketua Umum IPI, KH Zaini Ahmad SRK, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia lakukan diplomatik dan terus untuk segera membantu warga Rohingya yang menjadi korban kemanusiaan kekejaman di Myanmar.
"Kami apresiasi langkah Pemerintah Indonesia melakukan diplomatik dan mendukung untuk terus lakukan langkah nyata tetapi lebih memberikan solusi yang tepat dengan membuka akses sementara bagi pengungsi Rohingya," ujar Zaini di Jakarta, Minggu (3/9).
Tak hanya itu, IPI juga mendesak Pemerintah untuk membuka diplomasi dengan PBB, Uni Emirat Arab, dan negara-negara anggota ASEAN untuk mengatasi persoalan Rohingya. IPI juga meminta UEA dan negara sahabat untuk menampung para pengungsi Rohingya yang kini terancam.
Gus Zaini panggilan akrab dari pengasuh pondok pesantren Al Ikhlas Wonorejo, Pasuruan , Jawa Timur ini , juga minta kepada pemerintah Myanmar agar tidak melakukan cara-cara kekerasan dan kekejaman dalam mengatasi persoalan internal yang akan menimbulkan pelanggaran HAM dan konflik dunia.
"Kami sangat prihatin dan minta untuk menghentikan kekejaman junta militer Myanmar kepada muslim Myanmar dan membawa Myanmar kepada pelanggaran HAM international," tegas Zaini. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved