Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ribuan Warga NU Istighosah Demo Tolak 5 Hari Sekolah

Abdus Syukur
14/6/2017 15:46
Ribuan Warga NU Istighosah Demo Tolak 5 Hari Sekolah
(MI/ABDUS SYUKUR)
RIBUAN warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menggelar demonstrasi dengan melakukan doa bersama dan istighosah di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (14/6), menolak Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Mereka menolak pemberlakuan waktu belajar 5 hari dalam seminggu.

Para santri bersama jajaran Pengurus Cabang (PC) NU dan Maarif NU Kabupaten Pasuruan serta para ustaz madrasah diniyah (madin), mendatangi gedung DPRD Kabupaten Pasuruan dengan berbagai kendaraan. Tidak ketinggalan mereka juga membawa berbagai atribut yang berisi penolakan 5 hari sekolah.

"Kami minta Presiden Joko Widodo turun tangan, agar Permendikbud dicabut. Karena 5 hari sekolah justru mengancam madin dan pondok pesantren yang sangat sangat berperan membentuk ahlak generasi muda," kata Ketua Lembaga Pendidikan Maarif NU Kabupaten Pasuruan, KH Mujib Imron.

Menurut Mujib dengan 5 hari sekolah, jam belajar siswa di sekolah mulai pukul 07.00 hingga 16.00. Padahal biasanya, pelajar sudah pulang sekolah pukul 13.00 dan pada pukul 14.00 hingga 16.30 mereka melanjutkannya dengan belajar di madin. Baca juga: Manag: Sekolah Seharian Harus Jamin Eksistensi Madrasah Diniyah

Dengan penerapan 5 hari sekolah, otomatis para pelajar tidak bisa belajar di madin. Sehingga mematikan peran madin dan pesantren serta akan mengakibatkan terjadinya degradasi moral kepada generasi muda Indonesia.

"Mendikbud melupakan hal paling subtantif dalam pendidikan, yakni membangun karakter manusia Indonesia melalui akhlak yang justru diajarkan di madrasah dan pesantren. Ini menunjukkan, konsep 5 hari sekolah itu ngawur dan kami menolaknya. Jika diabaikan, kami akan beramai-ramai ke Jakarta," tandas KH Mujib Imron.

Atas unjuk rasa yang dilakukan warga NU tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan menyatakan mendukung gerakan NU untuk menolak 5 hari sekolah itu. "Kami juga menyatakan menolak 5 hari sekolah itu. Sikap politik kami akan disampaikan ke Presiden RI, DPR RI, Gubernur dan DPRD Jatim," ujar Sudiono Fauzan.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya