DIPONEGORO ialah putra sulung Hamengku Buwono II, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Ibu Diponegoro, RA Mangkarawati, ialah seorang garwa ampeyan yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama asli Raden Mas Ontowiryo.
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di Desa Tegalrejo. Selama perang, kerugian pihak Belanda tak kurang dari 15 ribu tentara dan 20 juta gulden.
Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun dilakukan. Akhirnya Diponegoro ditangkap pada 1830 dalam sebuah perundingan yang sebenarnya merupakan jebakan Belanda.
Dia kemudian dibuang ke Manado, lalu dipindahkan ke Makassar. Setelah sekitar 25 tahun ditahan di Benteng Rotterdam, Makassar, Diponegoro wafat pada 8 Januari 1855 dan dimakamkan di sana.