Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Film Believe Tembus 500 Ribu Penonton, Menawarkan Keragaman Genre Laga Perang

Fathurrozak
31/7/2025 15:29
Film Believe Tembus 500 Ribu Penonton, Menawarkan Keragaman Genre Laga Perang
Film Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian(Dok. Bahagia Tanpa Drama)

FILM laga drama Believe: Takdir, Mimpi, Keberanian berhasil meraih 500.268 penonton pada Rabu (30/7). Angka tersebut diumukan oleh rumah produksi Bahagia Tanpa Drama. Film ini pertama kali tayang di bioskop pada 24 Juli. 

Film debut rumah produksi Bahagia Tanpa Drama ini menjadi proyek penuh tantangan. Bukan hanya karena teknis produksi yang rumit, tapi juga karena film ini harus bisa meyakinkan pecinta film Indonesia untuk menyelami genre yang jarang digarap sineas lokal, laga-drama berlatar perang.

“Dari awal kami sudah tahu ini tidak akan mudah, tapi saya bicara dengan seluruh tim produksi, dan semua berkomitmen untuk memberikan usaha terbaik mereka untuk film ini,” ungkap produser film Believe Celerina Judisari dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (31/7).

Celerina berharap film ini bisa diterima dengan baik oleh penonton, sehingga bisa mendorong lebih banyak sineas Indonesia membuat film bertema laga atau perang.

“Kalau Believe ini laku, kan teman-teman industri film yang lain juga melihat ternyata ada peluang di genre ini. Investor film juga akan lebih berani investasi di film laga drama perang. Kami coba yakinkan, Indonesia punya tim produksi yang hebat yang bisa bikin film perang berkualitas,” ujarnya.

Pemeran utama film Believe, Ajil Ditto, menyebut film ini membuka peluang dan tantangan baru dalam karier. Ajil dikenal sebagai aktor yang banyak membintangi film drama dan komedi. Film Believe pun menjadi pengalaman pertamanya dalam genre laga, dan menuntutnya untuk keluar dari zona nyaman.

“Saya sangat bersyukur bisa terlibat dalam film ini, karena dari dulu saya bermimpi bisa bermain dalam film laga. Kalau ditanya capek, ya capek banget. Harus hapal koreografi duel, latihan fisik seperti prajurit, tapi itu semua pengalaman yang enggak akan pernah saya lupakan,” ucap Ajil.(M-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya