Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

7 Cara Seong A dan Gyeon Woo Mengendalikan Roh Bongsu di Drakor Head Over Heels

 Gana Buana
22/7/2025 14:41
7 Cara Seong A dan Gyeon Woo Mengendalikan Roh Bongsu di Drakor Head Over Heels
Seong A dan Bae Gyeon Woo mengendalikan roh di Drakor Head Over Heels(Dok. tvN)

Drama Korea Head Over Heels menghadirkan kisah menarik tentang kerasukan, cinta, dan perjuangan mengatasi kekuatan supranatural. Salah satu konflik utamanya adalah bagaimana Park Seong A dan Bae Gyeon Woo menghadapi kehadiran roh penasaran bernama Bongsu yang kerap mengambil alih tubuh Gyeon Woo.

Berikut ini adalah 7 taktik jitu yang mereka gunakan untuk menaklukkan dan mengendalikan Bongsu sepanjang cerita:

1. Bermain Petak Umpet sebagai Syarat Kesepakatan

Dalam salah satu adegan unik, Seong A memancing Bongsu untuk bermain petak umpet. Ia menantang roh itu: jika berhasil ditemukan, Bongsu harus keluar dari tubuh Gyeon Woo.

Strategi ini bukan hanya cerdik, tapi juga menunjukkan keberanian Seong A dalam menghadapi roh secara langsung.

2. Menahan Bongsu Lewat Sentuhan dan Koneksi Emosional

Saat Gyeon Woo mulai kerasukan, Seong A mencoba meredakan amukan Bongsu dengan menggenggam tangan kekasihnya erat-erat.

Ia juga memanggil bantuan dari ibunya, seorang mantan jenderal roh Dongcheon, untuk menjaga agar Bongsu tidak lepas kendali. Momen ini menjadi titik penting dalam memperkuat ikatan batin mereka.

3. Melakukan Ritual Pengusiran Roh

Mereka mencoba metode tradisional eksorsisme seperti yang biasa dilakukan oleh dukun atau spiritualis. Termasuk dalam usaha ini adalah memukul Bongsu dengan sapu dan melempar tahu, meskipun hasilnya nihil.

Ini menunjukkan bahwa Bongsu bukan roh biasa yang bisa diusir dengan cara konvensional.

4. Mengandalkan Kedekatan Fisik untuk Meredam Amukan

Ketika roh mulai menunjukkan sisi agresifnya, Seong A tetap bertahan dekat dengan Gyeon Woo. Kontak fisik ternyata menjadi salah satu cara efektif untuk membuat roh merasa lebih tenang dan tidak sepenuhnya mengambil alih.

5. Membuat Perjanjian Pembagian Waktu

Karena pengusiran gagal, akhirnya dibuat kesepakatan antara Gyeon Woo dan Bongsu. Roh itu diberi "jam khusus" untuk muncul, sehingga tidak sembarangan menguasai tubuh. Pendekatan ini menunjukkan kompromi antara manusia dan roh untuk hidup berdampingan.

6. Memberi Identitas Baru: “Bongsu”

Alih-alih terus memanggil roh dengan sebutan menyeramkan seperti “roh jahat” atau “makhluk halus,” Seong A memberi nama baru: Bongsu. Pemberian nama ini membuat roh merasa lebih dihargai dan perlahan lebih kooperatif.

7. Memanfaatkan Ketakutan Masa Lalu Bongsu

Dalam salah satu adegan emosional, mereka mengetahui bahwa Bongsu trauma terhadap suara tembakan. Informasi ini digunakan untuk memperingatkan Bongsu agar tidak menyakiti orang lain, karena mereka bisa memutar ulang suara tersebut. Cara ini lebih mengandalkan empati dan psikologi ketimbang kekerasan.

Kesimpulan

Kisah Park Seong A dan Bae Gyeon Woo dalam mengendalikan roh Bongsu memberikan sudut pandang baru dalam genre drama romantis supranatural. Alih-alih sekadar menaklukkan roh dengan kekerasan, mereka memilih pendekatan penuh strategi, kompromi, dan emosi.

Strategi-strategi di atas tidak hanya memperkuat karakter mereka sebagai pasangan yang tangguh, tetapi juga menjadikan Head Over Heels salah satu drama yang patut ditonton bagi penggemar tema kerasukan dan hubungan manusia-roh. (Prime Video Drama Head Over Heels/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya