Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kisah Nyata di Balik “Cocaine Air”: Pilot, Koper Kokain, dan Pelarian Spektakuler

Thalatie K Yani
17/6/2025 06:55
Kisah Nyata di Balik “Cocaine Air”: Pilot, Koper Kokain, dan Pelarian Spektakuler
Netflix menghadirkan serial dokumenter Cocaine Air: Smugglers at 30,000 Ft. mengungkap kasus penyelundupan narkoba yang menyeret dua pilot Prancis.(Netflix)

NETFLIX kembali mengangkat kisah nyata yang lebih gila dari fiksi dalam serial dokumenter Cocaine Air: Smugglers at 30,000 Ft.. Serial ini mengungkap salah satu kasus penyelundupan narkoba paling kontroversial di Eropa yang menyeret dua pilot asal Prancis—Pascal Fauret dan Bruno Odos—ke dalam pusaran hukum internasional.

Pada 2013, keduanya menerbangkan jet pribadi dari Republik Dominika ke Prancis, tanpa menyadari 26 koper yang mereka bawa ternyata berisi lebih dari 700 kilogram kokain. Otoritas setempat segera menangkap dan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada mereka.

Kasus ini kemudian dikenal luas sebagai “Air Cocaine”, dan menjadi sorotan media internasional, terlebih setelah kedua pilot tersebut melarikan diri secara dramatis dari penahanan di Republik Dominika dan kembali ke tanah air mereka di Prancis pada 2015.

Meski kembali ditangkap setibanya di Prancis, keduanya akhirnya dibebaskan pada 2021. Pembebasan itu setelah muncul kesaksian baru yang menyebut mereka sebagai korban penipuan dalam jaringan penyelundupan ini.

Namun, bahkan pembuat dokumenter ini masih belum sepenuhnya yakin dengan kebenaran versi sang pilot.

“Saat syuting, terkadang kami berpikir, ‘Tunggu, mungkin mereka tahu. Mungkin mereka terlibat.’ Tapi di waktu lain, ada detail yang membuat kami meragukan semuanya lagi,” kata sutradara Olivier Bouchara kepada TIME pada Juni 2025. “Itulah yang ingin kami tunjukkan — bukan putusan, tapi ruang untuk diskusi.”

Siapa Pascal Fauret dan Bruno Odos?

Pascal Fauret dan Bruno Odos adalah mantan pilot militer Prancis yang pernah mengoperasikan pesawat tempur dan membawa senjata nuklir sebelum beralih menjadi pilot jet pribadi. Saat penangkapan terjadi, mereka bekerja untuk perusahaan charter SN-THS di Prancis tenggara dan menerbangkan jet korporat milik pengusaha Alain Afflelou.

Awal Mula Skandal “Air Cocaine”

Pada 20 Maret 2013, aparat Republik Dominika menemukan 26 koper berisi lebih dari 700 kilogram kokain di dalam pesawat Falcon 50 yang dikemudikan Fauret dan Odos di Bandara Punta Cana. Keduanya bersikeras tak tahu-menahu soal isi bagasi tersebut.

“Mereka beri tahu tanggal, dan saya tinggal terbang. Saya tidak tahu tujuan sebenarnya dari perjalanan itu,” ujar Fauret dalam dokumenter tersebut.

Jaringan yang Lebih Luas

Selain Fauret dan Odos, penumpang Nicolas Pisapia serta kru Alain Castany juga ditangkap. Sekitar 20 aparat bea cukai dan polisi lokal ikut terlibat, termasuk Frank Colin—mantan pengawal pribadi yang diduga sebagai otak di balik operasi ini.

Colin diduga menghubungi Castany untuk mencarikan jet pribadi, yang kemudian diarahkan ke SN-THS. Pesawat yang sama sebelumnya digunakan untuk dua penerbangan lain ke Saint-Tropez dan Ekuador, juga dengan penumpang yang sama: Pisapia.

Colin membantah sebagai pelaku utama, dan menyebut hanya menjalankan permintaan seseorang bernama “Daryan” yang dikenalnya dari klub malam.

Pelarian Spektakuler

Pada 2015, Fauret dan Odos dibebaskan sementara sembari menunggu proses banding. Meski dilarang meninggalkan negara, keduanya berhasil kabur ke Prancis, diduga dengan bantuan jaringan mantan perwira militer, agen intelijen, dan seorang politisi.

Mereka diduga meninggalkan Republik Dominika melalui kapal pesiar wisatawan, lalu dipindahkan ke kapal lain menuju Antillen Prancis. Dari sana, mereka terbang ke Paris menggunakan nama asli mereka.

“Kami dijatuhi hukuman 20 tahun hanya karena kami orang Prancis,” kata Fauret dalam konferensi pers usai pelarian. “Saya dikurung dalam sel isolasi dua minggu dan kepala saya dicukur habis.”

Vonis, Banding, dan Pembebasan

Setibanya di Prancis, keduanya kembali ditangkap dan pada 2019 divonis enam tahun penjara. Sementara itu, Frank Colin dijatuhi 12 tahun penjara dan seorang pria bernama Ali Bouchareb, yang disebut sebagai pemimpin jaringan, mendapat hukuman 18 tahun.

Namun dua tahun kemudian, Fauret dan Odos dibebaskan setelah seorang saksi kunci menyatakan bahwa kedua pilot tersebut telah ditipu dan tidak mengetahui barang yang mereka angkut.

Kehidupan Setelah Skandal

Dalam dokumenter Cocaine Air, Fauret dan Odos mengaku belum pernah menerbangkan pesawat lagi sejak 2013. Serial ini tidak hanya menyajikan kisah kriminal, tetapi juga mempertanyakan batas antara kepolosan dan keterlibatan dalam dunia yang penuh tipu daya. (People/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya