Review Kraven The Hunter, Pertempuran yang Masif dan Penuh Darah

Rifaldi Putra Irianto
13/12/2024 16:42
Review Kraven The Hunter, Pertempuran yang Masif dan Penuh Darah
Kraven The Hunter(Dok: Sony Pictures)

USAI Venom, Morbius dan Madame Web, perjalanan Sony’s Spider Man Universe berlanjut ke film Kraven The Hunter, salah satu Villain (penjahat) ikonik dalam semesta Marvel. Setelah perilisannya diundur nyaris dua tahun, semula dijadwalkan rilis pada Januari 2023, namun baru bisa disaksikan di layar lebar Indonesia mulai 11 Desember 2024.

Disutradarai J. C. Chandor, Kraven The Hunter mengupas perjalanan pemuda bernama Sergei Kravinoff sampai dirinya bisa bertransformasi menjadi Kraven The Hunter. Dibintangi Aaron Taylor Johnson, aktor berusia 34 tahun itu berhasil menampilkan dua sisi Kraven sebagai manusia yang dingin saat membunuh musuh-musuhnya namun tetap hangat dengan sang adik, Dmitri Smerdyakov.

Selama sekitar 127 menit, J.C. Chandor cukup berhasil menceritakan dengan jelas bagaimana perjalanan Sergei Kravinoff sampai menjadi Kraven The Hunter. Pemantik di balik alasan Sergei Kravinoff menjadi Kraven The Hunter pun diceritakan. Hidup di bawah bayang-bayang ayahnya Nikolai Kravinoff (Russell Crowe), seorang pria kejam yang haus kekuasaan dan kekerasan. Ini menjadi pemicu utama perjalanan Sergei menjadi sosok pemburu penjahat.

Sang sutradara juga rasanya ingin mengedepankan kesederhanaan dalam film ini karena tidak banyak menghadirkan efek visual pertempuran yang berlebihan. J.C. Chandor lebih mengedepankan pertempuran sederhana dengan perlengkapan senjata seperti pisau atau taring harimau namun begitu masif dan penuh darah.

Pemilihan Aaron Taylor Johnson untuk memerankan Kraven The Hunter merupakan pilihan yang pas. Dengan tubuhnya yang atletis, Aaron tampil solid dalam beberapa adegan termasuk sejumlah adegan parkour yang memperlihatkan Kraven The Hunter melompat dari gedung satu ke gedung lainnya. 

Russell Crowe sebagai Nikolai Kravinoff juga memberikan performa yang baik, tampil tegas pada setiap adegannya, menjadikan setiap interaksinya dengan Kraven penuh ketegangan dan makna. Kehadiran karakter pendukung yang tidak asing lagi oleh para penggemar Marvel, seperti Calypso (Ariana DeBose), Dmitri Smerdyakov (Fred Hechinger), Rhink (Alessandro Nivola), hingga the Foreigner (Christopher Abbot) menambah kedalaman cerita.

Meski Kraven The Hunter tidak banyak bereksperimen lewat efek visual dalam sejumlah adegan pertempuran, tidak berarti penonton bakal berhenti melongo saat menyaksikan film. Sang sutradara lebih memilih menyisipkan kejutan-kejutan lewat beberapa kemunculan karakter superhero baru maupun plot twist cerita.

Secara keseluruhan film ini cukup baik untuk disaksikan. Jika sebelumnya Sony dikritik atas beberapa film Marvel seperti Madame Web (2024) dan Morbius (2022), Kraven the Hunter bisa menjadi harapan baru dari Sony’s Spider-Man Universe. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya