Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBELUM memasuki babak akhir dengan Venom: The Last Dance, mari kita menengok kembali dua film sebelumnya dalam trilogi Venom yang memperkenalkan kita pada Eddie Brock dan simbiot alien Venom.
Kedua film ini mengembangkan karakter Eddie dan Venom secara signifikan, membawa kita pada perjalanan unik antara manusia dan makhluk luar angkasa dengan ketegangan, humor, dan perkembangan emosional yang dalam.
Film pertama dalam trilogi ini memperkenalkan Eddie Brock, seorang jurnalis yang jujur namun keras kepala, yang seringkali mengorbankan stabilitas hidupnya demi mengungkap kebenaran.
Di tengah penyelidikannya terhadap Life Foundation, organisasi bioteknologi yang dipimpin oleh Carlton Drake (Riz Ahmed), Eddie terpapar pada simbiot alien yang segera melekat padanya.
Simbiot ini adalah Venom, makhluk kuat dan tak kenal ampun yang memaksa Eddie untuk beradaptasi dengan kekuatan barunya dan menghadapi ancaman dari organisasi Life Foundation.
Dalam film ini, hubungan Eddie dan Venom lebih banyak didasari pada konflik: Eddie tidak ingin kehilangan kendali atas tubuhnya, sementara Venom ingin memanipulasi Eddie demi mencapai tujuannya.
Namun, seiring berjalannya cerita, Eddie mulai menerima Venom sebagai bagian dari dirinya, bahkan memanfaatkannya untuk tujuan baik.
Venom, di sisi lain, juga mulai menunjukkan sisi lain dirinya, yang meski tidak selalu bermoral, tetap terikat pada Eddie.
Film ini berhasil menciptakan keseimbangan antara aksi, komedi gelap, dan karakterisasi yang dalam.
Tom Hardy, yang memerankan Eddie sekaligus mengisi suara Venom, tampil memukau dalam memerankan hubungan dinamis antara manusia dan simbiot.
Venom mendapatkan sambutan beragam, namun berhasil meraih kesuksesan besar di box office, membuktikan bahwa ada daya tarik unik dalam kisah antihero ini.
Film kedua, Venom: Let There Be Carnage, digarap oleh Andy Serkis dan dirilis pada tahun 2021.
Kali ini, Eddie dan Venom harus menghadapi musuh yang jauh lebih ganas: Cletus Kasady (diperankan oleh Woody Harrelson), seorang pembunuh berantai yang secara kebetulan terinfeksi oleh simbiot merah bernama Carnage.
Karakter Carnage adalah kebalikan total dari Venom; sementara Venom bisa bertindak heroik karena pengaruh Eddie, Carnage hanya menebarkan kekacauan dan pembunuhan tanpa ampun.
Pertarungan antara Venom dan Carnage menciptakan dinamika unik dalam cerita ini, yang diiringi oleh konflik batin antara Eddie dan Venom.
Di sini, Eddie dan Venom mengalami pasang surut yang sering membuat mereka berseberangan pendapat. Venom bahkan sempat berpisah dari Eddie dalam upaya untuk mencari kebebasan.
Namun, pada akhirnya, mereka menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Carnage adalah dengan bekerja sama.
Selain menonjolkan aksi yang lebih intens, Let There Be Carnage menggali lebih dalam perkembangan karakter Eddie dan Venom sebagai entitas yang saling membutuhkan.
Eddie mulai memahami bahwa Venom, meski sering mendatangkan kekacauan, juga memiliki keinginan untuk melindungi dan menunjukkan loyalitas.
Venom, pada gilirannya, menyadari bahwa ikatan emosional dengan Eddie adalah bagian penting dari eksistensinya di bumi.
Venom: Let There Be Carnage menawarkan pertarungan klimaks yang epik dan berakhir dengan cara yang membuka jalan bagi penutup trilogi ini.
Keputusan untuk membuat Eddie dan Venom berjuang berdampingan memberikan sisi emosional yang kuat, sementara karakter Cletus Kasady dan Carnage membawa ancaman yang menambah ketegangan.
Dua film pertama dari trilogi Venom berhasil mengembangkan karakter Eddie dan Venom dari antihero menjadi sosok yang lebih berempati dan saling terikat.
Venom memulai perjalanan mereka dengan konflik dasar, sementara Let There Be Carnage memperdalam konflik ini dan menghadirkan musuh yang lebih menantang, membuat Eddie dan Venom menyadari pentingnya kerjasama dan pengorbanan.
Kisah mereka berdua di dua film pertama ini membangun fondasi emosional yang kuat, yang akan sangat berarti dalam film ketiga, Venom: The Last Dance, di mana mereka akan menghadapi ancaman terakhir yang mungkin akan menjadi ujian terbesar dalam ikatan mereka. (Z-10)
Venom: The Last Dance adalah film ketiga yang akan menjadi penutup epik dari trilogi antihero populer ini.
Film Venom: The Last Dance akan melanjutkan perjalanan Eddie Brock dan simbiot ikoniknya, Venom, dalam babak akhir yang penuh emosi, ketegangan, dan penebusan.
Kolaborasi itu tersedia pada 18 Oktober hingga 10 November, dan memberikan kesempatan kepada pemain untuk menggunakan kekuatan Venom melalui serangkaian fitur.
Pastinya dengan pemeran-pemeran itu, kalian tak sabar untuk menunggu filmnya. Untuk Tom Holland sendiri akan bermain pada film Back to The Future 4.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved