Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Musisi Legendaris Harry Belafonte Tutup Usia

Basuki Eka Purnama
26/4/2023 04:52
Musisi Legendaris Harry Belafonte Tutup Usia
Foto musisi Harry Belafonte yang diambil pada 2011.(AFP/John MACDOUGALL)

HARRY Belafonte, musisi yang memperkenalkan musik Karibia ke Amerika Serikat dan kemudian dikenal karena perjuangannya untuk hak sipil, Selasa (25/4), meninggal dunia di Manhattan di usia 96 tahun.

Belafonte meninggal dunia karena gagal jantung di rumahnya di New York, ungkap agennya.

Lahir di Harlem dari ibu berdarah Jamaika dan ayah asal Martinique, penyanyi dan aktor itu menghabiskan sebagian masa kecilnya di Jamaica sebelum kembali ke New York. Hal itu membentuk pandangannya mengenai musik dan politik serta membuat dia terus berjuang untuk kesetaraan ras.

Baca juga: Musikus Senior Rully Djohan Meninggal Dunia

Belafonte terkenal karena genre musik calypso, genre musik Karibia yang berakar dari musik Afrika Barat yang terpengaruh oleh Prancis. Genre itu membuat nama Belanfonte meroket selepas Perang Dunia II.

 

Album ketiga Belafonte, berjudul Calypso, dan dirilis pada 1956 menjadi album pertama sepanjang sejarah yang memebus penjualan 1 juta album di Amerika Serikat (AS).

Album itu berisi lagu yang akan menjadi lagu yang paling dikenal dari Belanfonte yaitu Day  O (The Banana Boat Song).

Baca juga: Drumer Koes Bersaudara Berpulang, Ini Perjalanan Karir Musiknya

Meski kerap dipandang sebagai lagu sederhana, Belafonte bersikeras Day O berkisah mengenai perlawanan para pekerja yang menuntut pembayaran upah yang adil.

"Belafonte menggunakan musiknya dengan cara yang hampir subversif karena dia akan menyelipkan pesan di sana, pesan revolusioner," kata musisi John Legend dalam sebuah acara yang diadakan majalah Time, Selasa (25/4).

"Ketika orang-orang menyangka dia hanya menyanyikan lagu ceria ala Karibia, dia selalu memasukkan pesan perlawanan dan revolusioner," lanjutnya. 

Aktivisme

Sejak awal kariernya, Belafonte tidak takut memancing kontroversi.

Pada 1957, dia membintangi film Island in the Sun sebagai seorang politisi kulit hitam yang berkencan dengan seorang perempuan kulit putih. Film itu menjadi salah satu film Hollywood pertama yang menggambarkan hubungan asmara antarras.

Pada 1954, dia menjadi pria kulit hitam pertama yang memenangkan penghargaan Tony Award untuk perannya dalam drama musikal John Murray Anderson's Almanac.

Enam tahun kemudian, Belafonte menjadi orang kulit hitam pertama yang memenangkan penghargaan Emmy untuk acara televisi Tonight with Belafonte.

Belafonte kemudian memenangkan tiga penghargaan Grammy.

Belafonte juga terkenal karena perannya dalam gerakan sosial di AS.

Dia menggunakan uang pribadinya untuk mendukung gerakan hak sipil sehingga menjalin hubungan dekat dengan Martin Luther King Jr.

Bleafonte mengumpulkan para pemimpin gerakan sipil AS di apartemennya di New York untuk menyusun rencana mengatasi rasisme di kota-kota di selatan AS.

Ketika King dipenjara di Birmingham, Belafonte mengumpulkan dana sebesar US$50 ribu untuk membebaskan aktivis itu.

"Popularitas global Belafonte dan komitmennya pada tujuan kami menjadi kunci dalam perjuangan mencapai kebebasan di Amerika," ujar King kala itu.

Putri King, Bernice, Selasa (25/4), mengunggah foto Belafonte tengah menangis mendampingi ibundanya Coretta, di pemakaman King.

"Ketika saya kecil, Harry Belafonte selalu hadir unruk keluarga saya. Saya tidak akan pernah melupakannya. Beristirahatlah dengan tenang, Tuan," tegasnya. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik