Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SUTRADARA Fajar Bustomi mengungkapkan film Buya Hamka akan dibagi menjadi tiga bagian agar bisa menghadirkan rasa yang terbaik untuk penontonnya.
"Kita ingin menghadirkan film ini dengan kenikmatan dan rasa yang benar-benar terbaik. Ketika kita menggagas film ini, awalnya, rencananya hanya dua film. Tapi setelah selesai syuting, diedit, ini jadinya tujuh jam," ungkap Fajar, dikutip Selasa (18/4).
"Kalau kita belah ini menjadi dua, ada di 3,5 jam masing-masing. Itu terlalu lama untuk tontonan bioskop. Bukan karena bosen ya, tapi ada hal lain. Kalau kita menyajikan terlalu panjang, itu bahayanya waktu penayangan kita itu akan berbenturan dengan waktu salat. Sedangkan film ini salah satu targetnya adalah orang-orang yang beribadah. Jadi jangan sampai salatnya terganggu gara-gara nonton film," imbuhnya.
Baca juga: Menolak Poligami, Jadi Adegan Penting bagi Najwa Shihab di Film Buya Hamka
Setelah tertahan hampir empat tahun lamanya, akhirnya film Buya Hamka pun dijadwalkan akan tayang menjelang Hari Raya Idul Fitri, 20 April mendatang.
Fajar menjelaskan, pihaknya memang sengaja tidak ingin tergesa-gesa dalam meluncurkan film ini agar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita sih nggak mau lama-lama menahan film ini juga. Karena kita sudah cukup lama menahan film ini dari 2019 sampai 2023. Tapi ya jangan sampai penayangan ini jadi tergesa-gesa. Kalau kita tayangin di 2020 atau 2021 itu bioskop belum bisa dibuka 100%. Tapi sekarang kan Insya Allah pandemi sudah berlalu jadi orang bisa nonton dengan leluasa," ujar Fajar.
Baca juga: Laudya C Bella Mengaku Banyak Belajar dari Sosok Buya Hamka
"(Untuk volume kedua dan ketiga) rencananya kita mau dalam setahun langsung. Tapi balik lagi, kita lihat setelah film ini selesai kita dapat respon dari bioskop itu seperti apa. Kita juga harus diskusi sampa pihak bioskop terkait tanggalnya. Kita harus berbagi juga dengan film Indonesia yang lainnya. Kita harus saling support," tambahnya.
Dengan dirilisnya film Buya Hamka, Fajar berharap masyarakat semakin bisa mengenal dan menghargai jasa para pahlawan terdahulu. Sehingga, melalui film-film seperti Buya Hamka juga akan lahir penerus-penerus sosok Buya Hamka yang baru di Indonesia. (Ant/Z-1)
PEMBANGUNAN gedung Halal Tourism Hub Buya Hamka di tepi Danau Maninjau, Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), terus dikebut.
MEMASUKI usia ke-68 tahun, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) diharapkan makin banyak meraih kemajuan.
"Ini adalah film perdana saya. Ibarat kata, orang belum bisa berenang, tapi, langsung diceburkan kolam dan tidak tahu gaya apa yang harus dipakai."
"Untuk make up prostetik ini, aku pengalaman pertama kali. Seru sih karena belum pernah sama sekali. Jadi dapat experience baru."
Dalam film Buya Hamka, salah satu yang cukup menjadi sorotan penonton adalah tentang bagaimana Buya Hamka menyikapi soal poligami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved