Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FILM Jakarta vs Everybody, yang diproduseri oleh Peter Taslim kembali tayang di Bioskop Online mulai 23 September 2022, setelah sebelumnya tayang secara terbatas di platform yang sama, Maret lalu.
Film yang dibintangi oleh Jefri Nichol, Wulan Guritno, Ganindra Bimo, Dea Panendra, dan aktor senior Jajang C Noer itu menggambarkan sisi kerasnya Jakarta.
Kisah yang disampaikan dekat dengan banyak orang yang menjadikan Jakarta sebagai tempat perantauan karena banyaknya orang yang berharap dapat meraih kesuksesan di Ibu Kota.
Baca juga: Film Qodrat Jadi Hadiah Vino Bastian dan Marsha Timothy untuk Penonton
"Jakarta vs Everybody dibuat nyata, sesuai dengan kehidupan Jakarta. Banyak yang datang ke Jakarta dengan harapan bisa sukses, tapi nyatanya tidak sedikit juga yang justru terjebak di situasi yang tidak mengenakan," ungkap Jefri Nichol dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/9).
Di film itu, Jefri Nichol berperan sebagai Dom, seorang perantau yang awalnya ingin mengejar cita-cita sebagai aktor ternama namun dihadapkan pada kondisi yang kurang menyenangkan.
"Dari pengalaman Dom, kita melihat bagaimana kerasnya Ibu Kota. Rasanya film ini akan mewakili perasaan banyak orang yang tengah berjuang, tidak semua rencana dan keinginan kita bisa tercapai dengan mudah. Semua butuh pengorbanan, menggapai kehidupan yang diinginkan membutuhkan perjuangan," ujar ujar Peter Taslim.
Bagi yang belum menonton Jakarta vs Everybody, ini adalah kesempatan untuk bisa mengintip kisah perjalanan Dom.
Di tengah berbagai kesulitan hidup yang menimpanya, ia bertemu dengan Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo), yang membawanya semakin terperosok ke gelapnya kehidupan metropolitan Jakarta.
President of Digital Business Visinema Ajeng Parameswari menyampaikan bahwa film Jakarta vs Everybody adalah tontonan yang kaya akan pembelajaran.
"Film ini punya dimensi cerita yang menarik, tidak hanya menceritakan sisi lain Jakarta, tapi juga memperlihatkan bagaimana cara seseorang memperjuangkan mimpinya," ungkap Ajeng. (Ant/OL-1)
Film Ininnawa: An Island Calling menceritakan perempuan bernama Mimi dan ibunya yang menjadi pekerja kesehatan untuk mendedikasikan hidup mereka di pulau-pulau terpencil Indonesia.
Roadshow telah dimulai di Medan pada 21 Oktober lalu dengan serangkaian gelar wicara dan pemutaran film.
"Dalam film ini, kami ingin mengambil tema self love. Bahwa kebahagiaan dapat berasal dari mana saja, termasuk dari diri kita sendiri."
Bagi Lutesha, film ini menjadi film romansa pertamanya. Sedangkan bagi Daffa, film ini menjadi momen pertamanya dituntut berperan serius dan dewasa.
Panduan Mempersiapkan Perpisahan dibintangi oleh Daffa Wardhana, yang berperan sebagai Bara, dan Lutesha Sadhewa sebagai Demi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved