Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Pria yang akrab disapa Kang Abik ini selalu memilih ada di rumah bersama keluarga di hari pertama dan kedua Ramadan.
SUTRADARA, dai, sekaligus novelis H Habiburrahman El Shirazy, 39, memiliki tradisi sendiri di saat bulan Ramadan. Ia tak pernah mengambil pekerjaan dan memilih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah selama hari pertama dan kedua Ramadan.
Pria yang memiliki nama pena Kang Abik ini sengaja menata jadwal pekerjaan dan agenda bersama keluarga sebelum memasuki Ramadan.
"Kebiasaan saya, kalau hari pertama dan kedua, ya tidak ambil kegiatan di luar. Saya ingin bersama keluarga di rumah. Jadi bisa sahur, berbuka, dan salat tarawih bersama keluarga," terangnya kepada Media Indonesia seusai mengisi acara #KopdarMenag di rumah dinas Menteri Agama, Widya Chandra 3, Jakarta, kemarin.
Memiliki anak-anak yang masih kecil tak berarti membiarkan mereka tak berpuasa. Kang Abik memang membiasakan kedua jagoannya, Muhammad Ziaul Kautsar dan Muhammad Neil Author, berpuasa, jauh sebelum Ramadan datang.
"Saya sudah siapkan mereka dari jauh. Mulai bulan Syaban mereka sudah diajarkan berpuasa, misalnya Senin-Kamis dan puasa sunnah lainnya. Jadi pas masuk Ramadan mereka tidak kaget lagi" kata lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.
Kang Abik mengatakan yang paling susah diajarkan ialah membiasakan mereka mengonsumsi sayur-sayuran ketika sahur. Baginya, sayur itu sangat bermanfaat dan memberikan tenaga untuk kedua anaknya menjalani puasa.
"Perlu ekstra bujuknya supaya anak-anak mau makan sayur. Mereka juga susah dibangunin kalau sahur. Tapi kayak gitu biasanya hanya satu minggu pertama, ke sananya sudah terbiasa sendiri," sambungnya.
Ketika Ramadan, menu berbuka di rumahnya selalu variatif tergantung apa yang dimasak sang istri. Namun, tak boleh ketinggalan harus ada kolak yang tersaji di meja makan.
"Anak-anak suka sekali kolak. Kalau menu minumannya biasanya es degan (kelapa muda)," cerita Kang Abik.
Lebih produktif
Di saat orang lain merasa lemas dan tak berstamina ketika berpuasa, tak demikian dengan Kang Abik. Selama Ramadan, jadwal pekerjaannya justru lebih padat daripada biasanya. Tak mengherankan jika ia mengatakan, saat berpuasa, seharusnya orang-orang lebih produktif.
"Mereka lemas karena salah manajemen makanannya. Pas berbuka makan banyak. Apa saja masuk. Giliran pas tarawih susah, pada ngantuk," tutur penulis novel Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih itu. Bagi Kang Abik, Ramadan selalu menjadi bulan yang spesial. Setiap tahunnya ia selalu melakukan kegiatan yang berbeda, baik kegiatan sosial, seminar, maupun acara bersama keluarga.
"Untuk Ramadan tahun ini saya akan banyak kegiatan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tapi nanti tanggal 11 rencananya saya akan buka bersama dan temu kangen dengan rekan-rekan artis KCB dan anak yatim di Cibubur," jelasnya.
Sebagai seorang penulis novel dan skenario, di Ramadan ini ia akan menulis skenario FTV yang rencananya diproduksi setelah Ramadan. Ia juga akan merancangkan novel terbarunya. "Nanti akan buat skenario FTV, tapi bukan untuk bulan Ramadan, juga akan buat rancangan novel satu-dua bab lagi," ucapnya. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved