Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
REKATA Studio dan Kaninga Pictures mencoret nama kru dari tim film Penyalin Cahaya yang dilaporkan dalam dugaan pelecehan seksual oleh komunitas pengelola pelaporan pelecehan seksual.
Dalam pernyataan sikap yang diunggah di akun media sosial, Rekata Studio dan Kaninga Pictures mengatakan mereka berkomitmen memberikan ruang aman yang bebas dari pelecehan seksual dan akan selalu berpihak pada penyintas.
Menjaga lingkungan produksi film yang bebas dari pelecehan seksual adalah merupakan misi utama mereka.
Baca juga: Spesial Delivery akan Tayang di CGV Mulai 19 Januari
"Proses syuting film Penyalin Cahaya, yang berjalan dengan aman selama 20 hari di Januari 2021 adalah bukti komitmen kami," kata Rekata Studio dan Kaninga Pictures dalam pernyataan resmi.
Mereka mendapat informasi dari komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual bahwa sebuah nama dari tim film tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya.
"Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama terlapor dari kredit film Penyalin Cahaya dan di materi-materi publikasi film. Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film Penyalin Cahaya dan Rekata Studio."
Rekata Studio dan Kaninga Pictures menyatakan pihaknya serius dalam menyikapi kejadian ini dan berharap proses-proses yang terjadi setelah pelaporan ini berjalan dengan mengakomodasi kepentingan penyintas dan dapat terselesaikan sesuai jalur yang tepat.
Kisah para penyintas kekerasan seksual dalam mendapatkan keadilan demi menyelesaikan masalah mendasari kisah dalam film Penyalin Cahaya.
Penyalin Cahaya bercerita tentang mengenai Sur yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sur tidak mengingat apapun yang terjadi pada dirinya malam itu. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri.
Sur meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya, seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta. (Ant/OL-1)
Wregas, sebelumnya, sudah melahirkan film-film pendek yang mencuri perhatian publik dan berhasil masuk festival film internasional.
Wregas mengatakan kasus kekerasan seksual sering disepelekan masyarakat. Bahkan, para korban atau penyintasnya sering mendapat stigma negatif dan tidak mendapat dukungan.
Film panjang pertamanya, Penyalin Cahaya (Photocopier) masuk ke dalam program kompetisi utama New Currents dan akan melakukan World Premiere Festival Film Internasional Busan.
Penyalin Cahaya dapat 17 nominasi Piala Citra sementara Ali & Ratu Ratu Queens dapat 16 nominasi.
Selain dapat menonton film, Shenina sangat antusias bertemu dan mengobrol langsung dengan para sineas di festival film.
Wregas adalah sutradara film Penyalin Cahaya, yang memenangkan 12 Piala Citra di ajang FFI 2021.
Sosialisasi Stop Pelecehan Seksual di Transportasi Publik
Ajarkan anak cara untuk menolak atau memberikan izin ketika ada bagian tubuhnya yang dilihat atau disentuh orang lain.
Orangtua juga perlu berdialog dengan anak agar mereka dapat berpikir kritis dan mempertanggungjawabkan sikap mereka.
Seorang ibu di AS menjadi tajuk utama pemberitaan setelah dipenjara karena menentang program reunifikasi keluarga, yang mempertemukan korban dan pelaku kejahatan seksual dalam rumah tangga.
PENYANYI tanah air Bernadya Ribka Jayakusuma mendapatkan komentar negatif terkait penampilan fisiknya di TikTok. Hal tersebut terjadi setelah adanya unggahan konten TikTok
Pelecehan seksual melalui media sosial hadir dalam berbagai bentuk seiring dengan kecanggihan teknologi yang harus diwaspadai oleh anak dan orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved