Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
FILM dokumenter The Flame atau Bara, yang berlatar di Hutan Adat Basarak, Kalimantan Tengah, akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai Selasa (30/11) dan diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat soal isu lingkungan hidup.
Gita Fara, yang merupakan produser film The Flame, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/11), mengatakan dalam mengatasi masalah lingkungan dan krisis iklim, kolaborasi dari berbagai pihak menjadi hal yang sangat penting.
"Ini upaya kecil kami untuk bisa sharing. Indonesia itu negara dengan hutan terbesar kedua di dunia tapi laju kerusakannya sangat cepat sehingga kami ingin membuka awareness teman-teman (penonton)," kata Gita Fara.
Baca juga: Kisah Cinta Keluarga Sebabkan Film The Flame Terasa Ringan
Sependapat dengan Gita Fara, Iber Djamal, yang menjadi tokoh utama dalam film The Flame, menambahkan isu lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama termasuk para generasi muda.
"Generasi penerus itu sangat berperan sekali. Kalau tidak ada gebrakan-gebrakan dari anak muda saat ini, mungkin hanya akan tinggal nama. Kita bangsa Indonesia punya banyak suku, adat, dan budaya, nanti terhapus oleh kemajuan zaman," ujar Iber.
"Saya mengimbau bagi seluruh masyarakat Indonesia, adat dan budaya kita harus tetap dilestarikan. Sekarang banyak kejanggalan-kejanggalan, banyak hal yang seolah-olah masyarakat adat ini dipinggirkan," lanjutnya.
Iber juga mengatakan dia sangat bahagia karena melalui film The Flame, dia dapat berbagi pengalamannya dalam memperjuangkan hutan adat di desanya.
"Saya bangga dan sedikit merasa sedih karena teringat masa-masa sulit itu. Saya bangga pengalaman saya bisa ditayangkan di layar lebar. Sebenarnya perjuangan saya ini kecil, tapi semoga ada manfaatnya untuk kita semua," kata dia.
Film The Flame menceritakan kisah nyata Iber Djamal, seorang pria berusia 77 tahun, yang berjuang melawan deforestasi skala besar di sekitar desanya, yakni Hutan Adat Basarak.
Film The Flame sudah diputar di beberapa ajang festival film nasional dan internasional.
Pada Festival Film Indonesia (FFI) 2021, The Flame mendapatkan nominasi untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik,
Selain itu, film tersebut juga tayang di Visions du R'el Film Festival Swiss 2021, DMZ Documentary Film Festival Seoul 2021, BIFED 2021, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2021.
Saat ini, The Flame tengah bersiap untuk tayang di Singapore International Film Festival pada Desember 2021. (Ant/OL-1)
Lewat serial dokumenter Guardians, Pangeran William menyoroti perjuangan berbahaya para penjaga satwa liar di garis depan konservasi global.
Panji Sakti tidak hanya dikenal sebagai musisi, namun juga seorang pribadi yang memiliki kedalaman spiritualitas yang luar biasa.
Episode kedua serial dokumenter Sosok Baik Indonesia mengangka kisah Muhammad Khudori, seorang petani yang berani menantang arus urbanisasi dan mengembangkan pertanian modern.
Robert Downey Jr. berbagi pandangannya tentang kariernya dalam dokumenter empat bagian SNL50: Beyond Saturday Night.
Menjadi seorang RM itu artinya ia harus tampil sempurna, tersenyum, bekerja keras dan fokus pada kariernya sebagai idol K-Pop yang telah ditekuni selama 10 tahun.
SMONG Aceh merupakan kilas balik bagaimana bencana tsunami menghempas pesisir terbarat Indonesia, 20 tahun lalu, dan menelan korban lebih dari 200 ribu jiwa.
Cerita tentang cinta dalam keluarga merupakan hal dasar agar isu utama yang diangkat dalam film dapat disampaikan dengan cara sederhana.
Film adalah medium yang paling kuat untuk membangun rasa, empati dan pengertian antara satu sama lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved