Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Dato Sri Prof Dr Sri Tahir Kata-Kata Bohong bukan Hiburan

Fetry Wuryasti
29/4/2016 02:15
Dato Sri Prof Dr Sri Tahir Kata-Kata Bohong bukan Hiburan
(ANTARA/AUDY ALWI)

PENDIRI Mayapada Group, pengusaha, investor, sekaligus filantropi asal Surabaya, Jawa Timur, Dato Sri Tahir, 64, mengaku sangat bersyukur.

Di usia kepala enam itu, ia masih diberi sehat, bisa beraktivitas, sekaligus berinteraksi dengan sesama.

Dia juga bersyukur dengan rezeki yang diterima, membuatnya bisa berbagi.

Meski demikian, ia ingin apa yang dibagikan tidak dinilai dari besarannya atau nilai uang, tetapi seberapa besar dirinya bisa meringankan kesengsaraan yang dihadapi orang lain.

"Tahir Foundation sendiri bergerak mengurusi bidang kesehatan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan umum. Saya beruntung setua ini masih sehat, masih punya sedikit uang yang bisa didonasikan. Bukan masalah uangnya, tetapi perasaan membagi rasa kesengsaraan mereka yang bisa ikut saya rasakan," ujarnya saat di Jakarta, Rabu (27/4) malam.

Dirinya menjadi sorotan pada malam Chairity Indonesia 2016 dengan memenangi lelang atas satu dari lima kursi spesial karya seniman dalam malam donasi Chairity Indonesia 2016, dengan nilai kursi tertinggi sebesar Rp4 miliar.

Sebuah kursi hitam yang sebenarnya sepasang, beralas duduk ukiran besi dengan hiasan lambang kanker di tengah berwarna emas terbuat dari sekumpulan baut merupakan karya sepasang seniman sekaligus arsitek Ario Wirastomo dan Ditta Asrini Wijayanti.

Kursi yang bisa diduduki untuk dua orang itu dibuat sebagai perlambang penderita kanker tidaklah sendiri.

Dirinya mengakui, tidak akan mampu membantu meringankan beban penderita kanker dengan berkata-kata bohong.

Donasi merupakan bentuk empati dia kepada pengidap kanker.


Dukungan keluarga

Berjuang menghadapi kanker pernah dialami keluarganya, adik Tahir juga merupakan penyintas dari penyakit mematikan ini.

"Saya tidak bisa menghibur dengan kata-kata yang bohong karena adik kandung saya juga merupakan survivor kanker. Saya paham bagaimana penderita itu tersiksa setiap harus menghadapi kemoterapi," kata lelaki dengan nama lahir Ang Tjoen Ming itu.

Kursi dipilih Tahir memiliki makna sebagai wadah manusia berinteraksi dengan manusia lainnya.

Salah satu pengobatan terampuh bagi pasien kanker ialah ketika mereka tahu ada keluarga dan teman-teman tercinta yang selalu ada di sampingnya untuk mendukung.

"Pada penderita kanker seringkali muncul pikiran kenapa diri mereka yang harus terkena. Kemudian memuat perasaan dan semangat hidup mereka terpuruk. Ditambah dengan rasa menderita, khususnya ketika hadapi kemoterapi. Jangan biarkan itu terjadi. Oleh karena itu, dukungan keluarga untuk selalu mendampingi menjadi penting," terangnya.

Maka, dia merasa kehadirannya dalam acara donasi sebagai solidaritas untuk bersama-sama berjuang mengobati penyakit kanker.

"Kita memang harus yakin bahwa hidup mati ada di tangan Tuhan. Maka selama masih diberi rezeki sehat, manfaatkan hari-hari sehat Anda agar menjadi bermakna bagi diri sendiri dan orang lain dengan berbuat baik kepada sesama." (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya