Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM rangka menyambut perayaan hari ulang tahun ke-50, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) menggelar acara pertukaran budaya antarnegara.
Kali ini, KCCI mengadakan ajang lomba Cipta Lagu K-Pop untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Lagu yang dibuat warga negara Indonesia dan akan dinyanyikan bintang K-Pop yang dinilai mampu memberikan nilai budaya yang bagus.
Lomba Cipta Lagu K-Pop yang berlangsung sebulla ini berhasil menarik perhatian anak muda Indonesia dengan menggaet karya sebanyak 200 lagu untuk kedua genre.
Hasil karya pemenang yang akan dinyanyikan dan diaransemen ulang oleh musikus Korea Selatan (Korsel). Tak hanya itu, ajang lomba lagu K-Pop juga menawarkan total hadiah yang cukup menggiurkan.
Lomba yang didukung KCCI dibuka untuk umum dan dapat diikuti oleh individu maupun kelompok ini memiliki dua kategori perlombaan, yakni kategori ballad dan dance music.
Setelah melewati proses penjurian yang dilakukan oleh komposer asal Korea Selatan, berikut pemenang Lomba Cipta Lagu K-Pop kategori Ballad terdiri dari Juara 1: Mochammad Ibrahim- Tak Percaya Lagi Cinta, Juara 2: Ramadhani Syah Fitri- Lucid Dream, dan Juara 3: Gabriella CL- Thank You.
Sementara itu, pemenang Lomba Cipta Lagu K-Pop bergenre dance music, sebagai berikut Juara 1: Nazwa Anggraini- Berlarilah, Juara 2: Kevin Pratama- Bungkam. dan Juara 3: Ikrom Tia Ismail- Utuh
Dalam acara pengumuman lomba yang dipandu oleh Olivia Ilona sebagai host yang juga merupakan musisi, Mochammad Ibrahim, pemenang kategori Ballad dan Nazwa Anggraini, pemenang kategori Dance Music membagikan cerita dibalik proses kreatif pembuatan karya tersebut. .
Kepada Olivia dalam wawancara virtual, Baim atau Mochammad Ibrahim mengatakan proses kreatif pembuatan lagu “Tak Percaya Lagi Cinta” cukup singkat.
Kemudian, pria asal Makassar yang berprofesi sebagai komposer ini mengajak rekannya untuk membawakan lagu yang dibuatnya.
Lebih lanjut, Baim mengatakan lagu “Tak Percaya Lagi Cinta” terinspirasi dari cerita cinta orang sekitar.
Dalam pembuatan karya, Baim tidak terlalu pusing dengan hasil lomba yang diikutinya. Menurutnya, yang terpenting adalah bisa memiliki karya yang dapat dipamerkan ke khalayak.
“Sebagai musisi saya merasa tertantang dan ingin membuktikan karya saya di hadapan orang banyak. Terlepas karya yang saya buat disukai atau tidak, menang atau tidak itu tidak masalah.” ujar Baim dengan semangat.
Sedangkan Nazwa, pemenang kategori Dance Music membagikan cerita kali pertama lagu Berlarilah dibuat. Terinspirasi dari MV “Red Velvet- Peek A Boo” dan film “Ready or Not”, lagu Berlarilah sebenarnya memiliki lirik berbahasa Korea.
Namun, setelah melakukan translasi ke Bahasa Indonesia dan terjadi perbedaan makna, akhirnya Nazwa mengubah beberapa lirik.
“Jadi, lagu ini dibuat tahun lalu. Proses pembuatan liriknya sendiri selama 2 hari. Nah, awalnya aku buat lirik dalam Bahasa Korea namun karena kurang cocok akhirnya aku ubah ke Bahasa Indonesia.” ujar wanita asal Kalimantan.
Hasil karyanya akan diaransemen ulang oleh musikus korea, Baim dan Nazwa mengatakan dirinya sangat bangga dan memiliki ekspektasi yang luar biasa. “Pasti hasilnya akan bagus banget.” ungkap Nazwa.
Lebih lanjut, keduanya berharap tahun mendatang akan banyak bermunculan ajang lomba yang memberikan peluang anak Indonesia untuk bisa bersaing global.
Dinyanyikan A Hyung dan diaransemen ulang oleh Yun Dak, lagu “Tak Percaya Lagi Cinta” dalam bahasa korea dikenal dengan “더 이상 사랑은 없는 거야 (deo isang salang-eun eobsneun geoya)” sedangkan lagu “Berlarilah” memiliki judul “What Should I Do”.
Penyanyi yang bergabung di girl group, POP ini sudah tidak diragukan lagi kemampuannya di industri musik.
Sedangkan Yun Dak sendiri adalah istilah yang digunakan Oh Tae-seok dan Oh Yoon-seok terhadap hasil karya yang diaransemen oleh keduanya.
Konsep music video keduanya yang menarik, terdapat subtitle bahasa Indonesia dan bahasa Korea dinilai akan memiliki daya tarik tersendiri di mata global. Terlebih lomba ini diprakarsai atas kerja sama kedua negara melalui Korean Cultural Center Indonesia (KCCI).
Dalam perayaan 10 tahun KCC Indonesia yang berlangsung secara virtual melalui akun Youtube channel KCC Indonesia pada Sabtu (17/7) pukul 17.30 WIB, A Hyung menyanyikan kedua lagu tersebut secara lansung untuk pertama kalinya.
Pada rangkaian kegiatan perayaan ulang tahun ke-10 KKC Indonesia, Sunny Dahye dan Lee Sang Gu juga turut hadir memeriahkan acara.
Tidak hanya itu, KCC Indonesia juga menggelar fan meeting dengan Indonesian K-Pop Fans yang memiliki keterampilan nyanyi dan dance yang luar biasa.
Adapun music video keduanya dapat dilihat pada Youtube Channel KCCIndonesia. music video ballad “Tak Percaya Lagi Cinta” https://www.youtube.com/watch?v=FJxS54uVxEE dan music video dance “What Should I Do (Berlarilah)” https://www.youtube.com/watch?v=hoFzbwLuNW4. (RO/OL-09)
Makeup ini tidak beda jauh dengan flawless. Namun makeup Korean look bisa membuat wajah kalian cantik natural layaknya artis K-Pop.
Memakai inspirasi dari budaya K-Pop, Hijab Noona berupaya memikat para hijabers muda dengan desain-desain yang simpel namun stylish.
Teknologi perawatan kulit di Korsel terus berkembang. Inovasi terbarunya antara lain berupa eksosom untuk antiaging dan filler CaHA untuk mengatasi kerutan kulit.
Selain rutin melakukan scrub bibir, memakai lip oil, dan lip balm, ia juga lebih suka memakai lipstik yang memiliki kandungan skincare.
Riset perusahaan global di industri rasa, McCormick, menyebutkan rasa khas asam jawa bakal trending untuk beberapa tahun ke depan.
“Event Nobar Paling OK diharapkan dapat menjadi wadah, bagi suporter yang ingin merasakan vibes dan ambience berbeda dalam mendukung timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2022."
rumah adat sumatera barat dengan ciri khas dan beberapa perbedaan dilihat dari desain serta karakteristik bangunan rumah adat
Salah satu langkah penting untuk terus menghidupkan kuliner Nusantara ialah dengan menghadirkannya dalam menu-menu restoran, sehingga masyarakat semakin mudah mengaksesnya.
Baringin Sakato Fest 1 menjadi bentuk nyata dari pelestarian budaya lokal yang dikemas dalam kegiatan seni yang menghibur.
Sungai Citarum telah mengalirkan kebudayaan besar yang menjadi tonggak lahirnya peradaban di Jabar
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Kanal budaya Indonesiana diharapkan ikut berperan membangun ekosistem kebudayaan yang menyatukan bangsa Indonesia dalam keberagaman, kegembiraan, keterbukaan dan kesetaraan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved