Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jadikan Podcast Sebagai Portofolio

Fathurrozak
15/7/2020 19:20
Jadikan Podcast Sebagai Portofolio
Rizky Ardi Nugroho yang dikenal dengan nama Mizter Popo di podcast Do You See What I See (DYSWIS).(MI/M IRFAN)

MENGELOLA beberapa kanal podcast, membuat Rizky Ardi Nugroho (@mizter.popo) melihat perbedaan karakteristiknya. 

Di Do You See What I See, ketenaran menjadi timbal balik utama. Di podcast Cerita Usaha, walau tidak sementereng podcast horornya, justru yang lebih banyak datangkan pundi rupiah untuk Rizky.

Baca juga: Dari Podcast Horor, Lahir Buku Hingga Serial

Cerita Usaha dan Do You See What I See (DYSWIS) sama-sama dimulai pada 2018 oleh Rizky Ardi Nugroho. Namun, titik mulanya berbeda. Cerita Usaha lebih dulu dimulai September, dan DYSWIS pada November. Podcast yang berisi cerita horor, justru menyalip kanal podcast yang lebih dulu dibuat Rizky, dengan nangkring di top chart.

“Tapi yang menghasilkan buat saya justru podcast Cerita Usaha. Dari situ saya dan teman-teman bikin workshop, kelas, dapat kontrak kerja dengan beberapa institusi pemerintahan, dan startup. Jadikan podcast itu sebagai portofolio,” jelas Mizter Popo saat siaran langsung bersama Media Indonesia, Selasa(14/7).

Mizter Popo menegaskan, tergantung pada tujuan awal saat kita akan membuat podcast. Terpenting, ialah memikirkan konten yang akan diproduksi dan didistribusikan. Di Cerita Usaha, Mizter Popo bersama dua rekannya yang merupakan dosen salah satu universitas sekaligus pegiat UKM dan konsultan personalia. Mereka bertujuan untuk memberi dampak dengan membagikan kisah dari pengalaman mereka bertiga menjalankan usaha.

“Tujuan kita murni sharing. Setelah dijalani ternyata opportunity-nya banyak, pekerjaan banyak, ini jadi menarik juga. Sementara, DYSWIS memang ada di top chart, dapat eksposur. Di DYSWIS tujuan saya memang ingin ngulik audio. Kalau penting atau tidak penting di top chart, itu tergantung tujuannya. Berada di top chart juga enggak jaminan duit, ha-ha,” kelakar Mizter Popo.

“Enggak perlu berkecil hati ketika bikin podcast yang niche market dan segmented. Setidaknya itu bisa jadi portofolio. Cerita Usaha pernah sekali masuk top 200, tapi dari 2018-2020 proyek lebih banyak dari Cerita Usaha. Top chart enggak segalanya, tetapi kalau butuh fame, ya bolehlah. Eksposur mungkin memang penting juga." pungkasnya.

(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya